Aceh Singki, Agaaranews.com – Dengan jumlah penduduk miskin mencapai 810 ribu orang setara 15,01%. Meski demikian, penurunan angka kemiskinan di Bumi Iskandar Muda merupakan tertinggi di Indonesia. Hal itu berdasarkan data BPS Aceh dalam konferensi pers di kantornya, Rabu 15/01/20)
Berpedoman pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, jumlah penduduk miskin di Serambi Mekah pada September 2019 berkurang 9.000 orang dibanding pada bulan Maret mencapai 819 ribu orang (15,32%). Dari jumlah tersebut, angka kemiskinan Aceh menurun 0,31%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tapi jika dibandingkan dengan September 2018, jumlah penduduk miskin berkurang 21 ribu orang. Sementara dari Maret-September 2019, persentase penduduk miskin di kota dan desa juga mengalami penurunan.
Kepala BPS Aceh Wahyudin, mengatakan, komoditas makanan sangat berpengaruh besar terhadap nilai kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan, seperti beras, rokok, dan ikan tongkol, ikan tuna dan ikan cakalang. Sedangkan komoditas bukan makanan yang berpengaruh besar yaitu biaya perumahan, bensin, dan listrik.
“Penurunan angka kemiskinan Aceh nomor 7 terbesar di Indonesia. Tapi posisi Aceh masih nomor enam (6) secara nasional karena provinsi lain juga sama-sama ingin supaya angka kemiskinan terus mengalami penurunan. Tapi di Sumatra Aceh masih berada di urutan pertama termiskin. Aceh masih tertinggi angka kemiskinan serta disusul Bengkulu diurutan kedua, dengan persentase 14.99%,” jelas Wahyudin.
Tetapi jika dilihat berdasarkan kategori kabupaten/kota di Aceh, lanjut Wahyudin, Aceh Singkil masih termiskin dengan persentase sekitar 20%. Peringkat kedua disusul Gayo Lues dengan jumlah masyarakat miskin sekitar 19%.
“Sementara penduduk miskin paling banyak se-Aceh ada di Kabupaten Aceh Utara, tapi persentase kategori penurunan kemiskinan dari jumlah penduduk se Aceh, Aceh Utara agak tinggi, maka peringkat kemiskinan secara menyeluruh, Aceh Utara agak di bawah. Hal ini karena penduduk Aceh Utara terbanyak sehingga persentase pengurangan kemiskinan meningkat,” pungkas Wahyudin. (Sumber BPS Aceh).
Reporter (Ali)
