
* Banjir bandang April 2017, banjir Natam 2018, banjir awal tahun 2019
Oleh: Januar Pagar M.Lubis
Tulisan ini sengaja diangkat, untuk mencermati merebaknya virus corona di dunia, negara kita, khususnya di daerah Kabupaten Aceh Tenggara yang dijuluki Bumi Sepakat-segenap Leuser Tanoh Alas Metuah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masihkah kita mengingat banjir bandang yang melanda desa Lawe Tua sekitarnya Kecamatan Lawe Sigala-gala, dan desa Suka makmur Kecamatan Semadam pada bulan April 2017! Sampai Menteri sosial RI kala itu, Dra.Khofifah Indar Parawansa datang, yang didampingi anggota DPR RI, H.Salim Fachry, SE, MM dan Wakil bupati Aceh Tenggara, H.Ali Basrah, S.Pd.MM, serta Pangdam IM, Mayjen TNI.Fachrodin, S.Sos datang menjenguk korban saat itu.
Pada akhir tahun 2018, banjir bandang melanda desa Natam Kecamatan Ketambe, dan awal Januari 2019, desa yang ada di sekitaran Kutacane lama, dan sekitarnya kena banjir.
Nah, apakah dana tanggap darurat, sudah disediakan(plot) oleh Pemkab Aceh Tenggara, melalui SKPK, seperti BPBD, Dinas sosial, Dinas PUPR, Dinas kesehatan, dan dana tanggap darurat dari dana desa, mengingat daerah Aceh Tenggara, rawan banjir, longsor, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan kebakaran rumah di pemukiman penduduk.
Adanya virus corona yang endemik(cepat dan menyebar), dan pandemik (mendunia), yang sudah banyak membuat warga ketakutan, panik, stres, dan meninggal dunia; Baik masyarakat biasa, menteri, tentara, dokter; di dalam negeri dan luar negeri. Apakah Pemkab Aceh Tenggara, melalui SKPK, dan desa(kute) sudah menyediakan anggaran (memplot), untuk dana tanggap darurat, berapa jumlah nominalnya; Sebagaimana pernah diusulkan dan diajukan oleh DPRK Aceh Tenggara, kepada Bupati dan OPD-nya, dalam rapat paripurna. Rakyat Aceh Tenggara, menunggu realisasi dana tanggap darurat tentang penanganan dampak virus corona(Covid-19). Semoga…!!!
Penulis: Pemerhati kebijakan publik, dan Wartawan Agaaranews.com, tinggal di Kutacane.