Tanah Karo, Agaranews.com
Kabupaten Karo sekarang ini dinilai banyak kalangan semakin amburadul, jangan kita berharap ada kemajuan, yang ada kita saat ini mundur 20 tahun kebelakang.
Kalau zaman Pak D.D Sinulingga pertama menjabat Bupati Karo yang pertama, Kabupaten Karo masih bisa kita banggakan, karena masih tertata rapi,bersih hingga tak heran ketika itu meraih piala Adipura.
Tapi setelah itu Tanah Karo semakin hari semakin mundur, bahkan sekarang bisa dibilang amburadul, bagaimana tidak, segala persoalan yang ada tak pernah terselesaikan, mulai dari Pasar Tradisional Kabanjahe yang sudah puluhan tahun terbakar tak pernah dibangun kembali, demikian juga dengan Pasar Tingkat Berastagi juga hanya tersisa puing – puing, belum juga ada tanda – tanda akan dibangun kembali.
Penataan kota sembrawut, sampah bertebaran dimana – mana, hingga Kota Kabanjahe mendapat julukan Kota Terjorok No.2 ditingkat Sumatera Utara. Sementara penataan jalan, sama saja, jalanan berlobang – lobang meskipun ditengah kota, parit – parit sumbat hingga menyebabkan bila hujan tiba jalanan tak ubahnya sebuah Danau, ini terjadi disetiap sudut kota seperti, Simpang Enam, Sentrum, Masjid Agung, depan Kantor Bupati dan sepanjang Jalan Kabanjahe – Berastagi, mulai dari Simpang Raya hingga RSU Amanda. Akibat banjir ini menyebabkan kemacetan panjang pada Senin 10/01 sore.
Bupati dan jajarannya boleh berkilah bahwa itu Jalan Provinsi, tapi tentu baru bisa diperbaiki ada usulan dari Kabupaten, jadi apa sebenarnya yang dilakukan oleh Bupati kita ini, jadi bingung kita,..ujar M Tarigan yang meluapkan kekesalannya disebuah Kedai Kopi di Seputaran Jalan Veteran Kabanjahe pada hari yang sama.
Sementara sampai berita ini diterbitkan, Bupati Karo, Cory S Sebayang tidak menjawab telpon Redaksi Media ini. ( Lia Hambali )
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT