Agaranews.com: Kutacane – Bantuan Rumah Layak Huni (RLH) ada dugaan di perjual belikan dan pekerjaan nya asal asalan, tidak sesuai sepek dan Rab gambar.
Menurut irwansyah ketua lembaga pemantau ke uangan negara (PKN) mengatakan kepada wartawan media ini selasa 28/1/20 tim dari lembaga pemantau keuangan negara PKN sudah turun ke lapangan bayak di temukan kejanggalan dalam bantuan rumah layak huni terutama RLH tersebut, diantaranya pondasi bangunan rumah tersebut tidak mempunyai Angker, tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Irawsyah juga menambahkan dari pengakuan beberapa warga yang nama nya tidak mau publikasikan mengatakan kepada tim PKN, Aceh tenggara yang mendapatkan bantuan rumah layak huni ( RLH) tersebut bayak orang yang mampan kehidupan, sedang yang benar – benar tidak mampu malah tidak depat, dikarnakan tidak bisa bayar, bayar sebesar 20 sampai 25 juta per rumah layak huni mana sanggup kalau yang sanggup bayar dapat rumah bantuan tersebut.
Hasil dari keterangan yang di dapat dari warga Irwansyah ketua PKN aceh tenggara langsung mempertanyaankan ke kabit perumah layak huni di perkimtan aceh tenggara dari keterangan Kabid perkimtan aceh tenggara rumah layak huni tersebut datang nya dari perkimtan provinsi aceh dan kami juga tidak ada di libat kan tentang RLH tersebut ujar Kabid perkimtan aceh tenggara, yang ada haya pemberitahuan bahwa ada bantuan RLH ke kabupaten Aceh tenggara dari perkimtan aceh, sebayak lebih kurang 130 unit rumah layak huni, maka ketua PKN juga pertaya kan kepada Kabid perkimtan aceh tenggara data data yang dapat RLH , di mana aja yang dapat ujar ketua PKN aceh tenggara kepada Kabid perkimtan aceh tenggara, di jawab Kabid kami tidak tau dan tidak pernah di beritau dima dan desa mana di bangun kami tidak tau di karna kan tidak pernah sama sekali, karena perkimtan aceh tidak memberikan data kepada kami ujar Kabid perkimtan aceh tenggara. Kepada tim PKN agara, tegasnya
Ketua tim PKN minta kepada Kapolda aceh agar mengusut perumahan layak huni dari perkimtan aceh karena bantuan tersebut tidak tepat sasaran dan di duga adanya jual beli bantuan Rumah Layak Huni, dan yang paling aneh lagi sampai sekarang bermunculan rumah layak huni sedangkan pantaoan PKN tgl 23 desember 2019 yang dari perkimtan dah selesai rumah layak huni (RLH) tersebut. (Pathan.Pagan)