SUMENEP – Beberapa hari belakangan telah beredar baleho yang terpampang dibeberapa rumah penduduk Desa Aengtongtong, terpantau dari hari Senin, 19 September 2022 sampai dengan berita ini di tayangkan baleho itu masih terpampang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baleho yang banyak terpampang dibeberapa tempat itu bertuliskan berikut :
KAMI MASYARAKAT DESA AENGTONGTONG TETAP MENGAWAL KASUS TERDAKWA HADI SUDIRFAN, S.Pd.I OKNUM KEPALA DESA AENGTONGTONG AGAR DIHUKUM BERAT DI PENGADILAN DITINGKAT BANDING SURABAYA DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PASAL 311 (1) KUHP, ATAU 310 (2) KUHP, ATAU 310 (1) KUHP.
Tulisan pada baleho semua hurufnya memakai huruf kapital (huruf besar) semua.
Baleho yang tersebar dibeberapa rumah penduduk itu diantaranya di rumah Madrim, di tembok rumah Ahrip, di tembok rumah Sapik dan masih ada tempat lain yang juga terdapat baleho yang terpampang.
Saat media ini menemui salah satu warga Desa Aengtongtong bernama jazak, ia menuturkan jika baleho itu diserukan oleh beberapa warga agar didengar oleh Pengadilan Tinggi Surabaya, karena terhadap proses pidana kasusnya Hadi Sudirfan selaku Kepala Desa Aengtongtong masih proses banding.
“Baleho itu biar bisa dilihat oleh Pengadilan Tinggi tingkat banding bahwa masyarakat ada yang menyerukan hukumannya diperberat”, ujar jazak.
Diberita sebelumnya disebutkan bahwa pemberhentian perangkat di Desa Aengtongtong ini seharusnya menjadi pelajaran hukum bagi setiap kepala desa (Kades) di Kabupaten Sumenep, bahwa Kades tidak bisa dengan seenaknya memberhentikan atau memecat perangkat desanya tanpa punya dasar hukum dan alasan yang kuat.
Terbukti, terdakwa Hadi Sudirfan selaku Kepala Desa Aeng-Tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep divonis kurungan selama 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sumenep, Madura, Selasa, (16/8/2022).
Menurut Hendrik Jatmiko Winandy selaku pelapor mengatakan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sumenep memutuskan terdakwa Kades Aengtongtong, terbukti bersalah secara meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan dijerat dengan pasal 311 ayat (1) KUHP.
“Ya, putusan PN Sumenep, terdakwa Hadi Sudirfan selaku Kades Aengtongtong telah divonis penjara selama 7 bulan,” kata Hendrik.
Keluarnya putusan tersebut, pihaknya sudah jelas membuktikan bahwa tuduhan Kades Aengtongtong yang memberhentikan pelapor sebagai perangkat desa yang dianggap meresahkan masyarakat, itu tidak terbukti.
“Hasil putusan Pengadilan Negeri Sumenep itu tertuang dengan putusan nomor: 40/Pid.B/2022/PN Smp,” jelasnya.
Namun terhadap putusan tersebut, kata Hendrik, Kepala Desa sekarang masih mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi di Surabaya.
“Dia mengajukan banding sekarang ” ungkapnya.
Hendrik menambahkan bahwa bukan hanya Kepala Desa Aengtongtong yang mengajukan banding, tapi Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sumenep juga mengajukan banding, karena jaksa ingin mempertahankan tuntutannya supaya ditingkat banding terdakwa ini di vonis 1 tahun.
“Saya dan beberapa masyarakat Aengtongtong harap pengadilan tingkat banding menambah berat hukuman Hadi Sudirfan” harap Hendrik. (FANS)