Banyak Sistem Mengajar Dosen Membuat Sebagian Mahasiswa Menghindari Dosen

Ardiyanto

- Redaksi

Sabtu, 22 Februari 2020 - 17:11 WIB

40574 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Agaranews, Banda Aceh – Banyak dosen yang memiliki cara mengajar berbeda beda guna untuk mendidik mahasiswa/i supaya mudah menyampaikan pelajaran yang dia ajarkan.

Sebagian dosen memiliki sistem mengajar dengan cara orasi atau dengan cara banyak bicara dalam kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cara mengajar seperti ini untuk melatih mahasiswa untuk berbicara di depan orang banyak supaya terbiasa Hinga mahasiswa tidak lagi takut untuk mengeluarkan pendapat karna sudah terbiasa.

Hal ini tidak semua mahasiswa/i yang menyukai cara sistem belajar seperti ini karna belajar seperti ini kita harus memiliki pikiran yang cerdas dan dapat nalar apa mata kuliah yang di ajarkan.

Ini semua bisa dijalankan karna kita harus sering membaca karna semua kuncinya membaca guna untuk mengetahui segala hal.

Kebanyakan mahasiswa/i tidak menyukainya metode belajar seperti ini karna IQ mahasiswa/i itu berbeda.

Sebagian mahasiswa/i walaupun dia sudah membaca dia pasti lupa akan apa yang dia baca dan tidak ada orang yang sempurna pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing.

Sebagian orang walaupun membaca terus membaca tidak bisa lengket di kepalanya dan susah memahami apa yang sedang di bacakan.

Jangankan lewat bacaan sebagian mahasiswa/i tidak bisa menangkap apa yang di katakan dosen walaupun bekali kali di ulang.

karna apa? karna itu tadi IQ orang berbeda beda dan mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Ada juga pepatah mengatakan jika pisau itu sering di asah akan semakin tajam,jika keseringan di asah maka pisau tersebut akan mengecil dan akan tidak bisa digunakan lagi.

Begitu juga manusia jika dia sering dipaksa maka dia akan bosan dan banyak pikiran sehingga menjadi setres dan tidak bisa menjadi apa apa.

Otak itu tidak bisa di paksakan walaupun demi kepentingan untuk diri sendiri. itu bisa mengakibatkan karna keseringan berpikir otak bisa blank terus stres.

Orang berbicara juga memerlukan otak kan tidak ada orang ngomong tanpa otak semua organ tubuh kuncinya di otak.

Sebagian dosen menganggap hal ini biasa karna dia Cuma menyuruh dan memberi aturan karna dia mengajarkan mata kuliahnya berati aturannya dari dia.

Dosen juga ngak mau tau apakah mahasiswanya dapat menerima sistem belajar yang dia berikan dia mau mahasiswa tetap menjalankan apa yang dia katakan.

Dan dosen tidak mau tau juga tentang nilai mahasiswa dia kasih nilai bagus kepada orang yang bisa menjalankan aturannya tapi dia tidak mengetahui kendala dari mahasiswa yang tidak bisa mengikuti aturannya.

Saya rasa dosen sudah mengalami ini semua. Beda di jaman dosen belajar dulu dengan sekarang sekarang sudah banyak pengaruh lingkungan dulu mungkin tidak seperti sekarang ini yang diperlukan semua ada.

Cara dosen mengajar dengan menulis dan mendengarkan hal ini lebih banyak mahasiswa ingin kan sebagai mahasiswa/i dapat menalar karna menulis dari menulis itu mahasiswa mudah mengingat.

Tolong kepada seluruh dosen sebagian mahasiswa/i susah berpikir jika berketerusan berpikir maka kepalanya akan sakit terus stres udah tidak ada lagi gunanya siapa yang rugi? keluarganya.

Mungkin dosen tidak mau tahu perjuangan keluarganya kepada anaknya tersebut makanya masih ada sistem belajar menekan mahasiswa walaupun demi masa depan mahasiswa.

(Penulis Muslim Arfan, Mahasiswa Ilmu Politik, Fisip,UIN Ar-Raniry Banda Aceh)

Berita Terkait

Seklem AAL Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023 Di Grahadi Surabaya
Pangkoopsud I Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 16 Personel Makoopsud I
Panggul Papan Kayu Belasan Kilometer, Satgas Yonif 330 Bantu Bangun Honai Warga
Peringati HUT TNI Ke-78, Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 125/SMB Gelar Kegiatan Si’mbisa Peduli Stunting di Kabupaten Mappi
Hari Kesaktian Pancasila, Dandim 1702/JWY Ajak Masyarakat Papua Pegunungan Amalkan Pancasila
Prajurit Jayawijaya Naik Pangkat, Begini Arahan Dandim 1702/Jayawijaya
Pangdam Kasuari : Peringatan Maulid Sebagai Rasa Syukur Kepada Allah dan Rasa Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW
Walikota Tanjungbalai Melalui Sekda Kota Tanjungbalai Kukuhkan dan Lantik Pejabat dilingkungan Pemko Tanjungbalai

Berita Terkait

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:59 WIB

Seklem AAL Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023 Di Grahadi Surabaya

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:55 WIB

Pangkoopsud I Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 16 Personel Makoopsud I

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:52 WIB

Panggul Papan Kayu Belasan Kilometer, Satgas Yonif 330 Bantu Bangun Honai Warga

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:47 WIB

Peringati HUT TNI Ke-78, Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 125/SMB Gelar Kegiatan Si’mbisa Peduli Stunting di Kabupaten Mappi

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:37 WIB

Prajurit Jayawijaya Naik Pangkat, Begini Arahan Dandim 1702/Jayawijaya

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:25 WIB

Pangdam Kasuari : Peringatan Maulid Sebagai Rasa Syukur Kepada Allah dan Rasa Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:18 WIB

Walikota Tanjungbalai Melalui Sekda Kota Tanjungbalai Kukuhkan dan Lantik Pejabat dilingkungan Pemko Tanjungbalai

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:05 WIB

Polres Tanjung Balai Amankan 12 Orang Pengunjung KTV Hotel Ts, 7 Butir Pil Ekstasi Turut Disita

Berita Terbaru