AgaraNews com Kepahiang Bengkulu // Dengan semakin padat nya penduduk Desa Sukamerindu Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang maka penduduk yang notabene rata – rata beragama Islam sudah sepatutnya Masjid Al ikhlas yang luasnya tidak memadai maka Kepala Desa beserta warga melaksanakan rapat untuk mencari solusi pembelian lahan Masjid baru.
Saipudin Jufri selaku Kepala Desa Sukamerindu mengundang seluruh pemuka masyarakat untuk rapat membahas untuk usulan pembasahan lahan Madjid yang baru
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat bertempat di Balai Desa ini di pimpin langsung Pemuka Agama didampingi Kades dan juga ketua BPD Juan Arego dan ketua panitia pembangunan Masjid, Riduan dan bendahara Masjid juga hadir Herman bapak Imam ,perangkat adat BMA dan juga para pemudanya.
Dalam kata sambutannya Kades mengatakan bahwa, kita membutuhkan lahan berkisar 4 Kavling tanah dari pembangunan Masjid 15×15 tempat parkir kendaraan dan juga juga lahan untuk teras kita bangunan- tempat wudhuk.
Untuk kini kita sudah bisa kumpulkan dana untuk pembebasan lahan sudah mencapai +- Rp100 juta untuk pembelian lahan itu juga kita masih kurang jadi kalau memang ada warga yang ingin mewakafkan lahan Masjid sangat kami harapkan kata, Saipudin Jufri dalam acara rapat tersebut.
Sementara Kadus 1 Desa Sukamerindu mengatakan, kami sangat mendukung program pemuka agama dan adat yang akan memperjuangkan untuk memindahkan Masjid Al iklas ke lokasi yang cukup memadai dan kalau bisa lengkap dengan fasilitas untuk ibadah.
Riduan ketua panitia pembangunan Masjid ini juga sangat mengharapkan uluran tangan dari berbagai element untuk membantu Desa Sukamerindu mendirikan Masjid yang bisa menampung semua masyarakat untuk ibadah dan juga siap menerima warga lain yang ingin melaksanakan sholat.
Herman bendara pembangunan Majid Al ikhlas juga tetap mengharapkan sumbangan dari para pengusaha , Pemerintahan, dan juga seluruh masyarakat yang ingin bersedekah pembangunan untuk tempat ibadah langsung ke desa atau pengurus pembangunan Masjid Al ikhlas, tutup Bendahara 14/10–2022. (Dank Amrel)