Agara News.Com, Aceh Tenggara, – Lsm KPK-N minta polda aceh lidik SMPS Darun Nafis yang berada di Kecamatan Bukit Tusam Desa Rema, Kabupaten Aceh Tengara, Pasalnya, SMPS Darun Nafis yang satu komplek dengan MTs, dan pasantren Raudhatussalihin itu diduga memfitifkan sejumlah 20 siswa.
Berdasarkan data dapodtik online bos.kemendikbud.id yang dikutip Lsm KPK-N, tertera jumlah siswa laki-laki 14, perempuan 13 siswi, guru 3 dan ruang belajar 2 lokal. Data semester 2019 sampai dengan 2020 : 2 (bulan februari) tanpa kepala sekolah, kemudian operator Sakirin dan type sekolah akreditasi c, jelas Junaidi, pada Agara News.Com, Kamis ( 19/3 ) di sekretariat KPK – N desa pulonas baru.
Dari hasil penelusuran tim Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara (KPK-N) beberapa waktu lalu di komplek SMPS Darun Nafis, ada dugaan jumlah siswa difiktifkan, kata Junaidi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada saat itu, kata Junaidi, Lsm KPK-N beserta kepala sekolah SMPS meninjau langsung ke ruangan belajar. Kemudian kepala sekolah Darun Nafis membawa tim Lsm KPKN ke lokal sekolah MTs sembari menunjukkan siswa MTs sedang belajar bersama dengan siswa SMP, dengan alasan jam dan mata pelajaran yang sama.
Padahal setelah diteliti tim KPKN seluruh siswa yang belajar dilokal tersebut, keseluruhan siswa berbaju seragam dan beratribut sekolah MTs.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara, Bakri Sahputra, ketika dikonfirmasi anggota Lsm KPK-N Haddin mengatakan, SMP Swasta Darun Nafis berdiri sesuai dengan izinnya pada tahun 2018, kata kadis melalui pesan WhatsApp, Rabu (18/03/2020).
Menurut Bakri, Kepala sekolah yang lama Sabri SPdI, sedangkan kepala sekolah yang baru Faisal dan jumlah dana bos Rp 25 juta lebih. Dia juga mengakui adanya mark-up siswa pada SMPS Darun Nafis, dari 26 siswa yang ada didapodik ternyata 20 adalah siswa MTS, dan ana Bos yang Rp 25 juta lebih tersebut sudah di kembalikan, tambah Kadis Dikpora, melalui Habibi kabit SMP.
Dalam hal tersebut, Ketua DPC Lsm KPK-N Aceh Tenggara, Junaidi minta pada POLDA Aceh untuk melidik dugaan sekolah yang memiktifkan siswa sebanyak 20 siswa, dan tidak menutup kemungkinan sekolah SMPS tersebut juga fiktip.( Red )