Gayo Lues| Dalam penanganan stunting Kabupaten Gayo Lues masih membutuhkan sedikitnya 100 unit sarana air bersih dan 100 unit MCK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jumlah tersebut estimasi dari 51 unit Sarana air bersih yang sudah terbangun dan 40 unit MCK yang sudah terbangun dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang,” jelas Kadis Perkim Gayo Lues, Jakaria SHut MM, saat konfirmasi, Selasa (24/1/2023).
Jakaria yang kerap dipanggil Bang Jak mengatakan stunting di Kabupaten Gayo Lues sangat memprihatinkan dari seratus ribu lebih jumlah penduduk Gayo Lues 48 persen dinyatakan stunting.
Gayo Lues merupakan daerah terparah mengalami stunting di Aceh dan tertinggi di Indonesia. Salah satu indikator penyebab stunting adalah minimnya sarana air bersih yang ada.
Terlepas dari hal tersebut setiap tahun Perkim Gayo Lues telah mengusulkan pembangunan MCK dan sarana air bersih, namun karena keterbatasan dana APBK akibatnya jumlah yang terealisasi juga terbatas.
“Tidak semua usulan masyarakat dapat tertampung dalam APBK. Pembangunan sarana air bersih dan MCk harus menggunakan cara skala prioritas,” kata Bang Jak.
Bang Jak menyebutkan dalam mendukung penuntasan dan pencegahan stunting kedepan ketersediaan pembangunan sarana air bersih dan MCK harus dituntaskan, mengingat masih banyak desa yang ada di Kabupaten Gayo Lues belum memiliki saran air bersih dan MCK yang memadai.
“Masyarakat perdesaan masih mengandalkan sungai sebagai MCK, ini di karenakan belum adanya sarana air bersih yang masuk ke desa mereka,” katanya.
Dalam hal ini, Jakaria berharap dukung semua pihak terkait untuk mendukungn pembangunan sarana air bersih khususnya bagi desa desa lokus stunting.
Bang Jak juga meminta komitmen semua pihak dalam penuntasan stuntingn di Kabupaten Gayo Lues, khususnya dalam segi penganggaran, baik dari dana DAU maupun DOKA.
Bang Jak berharap kepada masyarakat agar senantiasa ikut memperhatikan fasilitas sarana MCK dan air bersih yang sudah dibangun oleh pemerintah, namun minim perawatan. (RED)