Agara News Kutacane – Kasus dugaan Pungutan Liar (Pungli) terhadap dunia pendidikan seakan akan tidak pernah berhenti, dan tetap menyelimuti oleh oknum oknum tertentu, karena uang pungli merupakan lahan yang empuk bagi seorang oknum untuk meraih keuntungan secara pribadi untuk memperkaya diri sendiri.
Dugaan pungli kali ini terjadi di SMK Negeri .1 Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara, pungli tersebut berupa pemotongan bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari dana aspirasi Tengku Rifki Harsa yang juga merupakan anggota DPR RI Pusat dari Partai Demokrat, padahal seharusnya beasiswa itu diperuntukkan bagi anak anak miskin maupun anak anak yang kurang mampu bagi mereka yang masih dibangku sekolah SD, SMP, dan SMA maupun SMK, di Kabupaten Aceh Tenggara.
Kasus dugaan pungli ini pun diungkap oleh Ketua Lsm Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Aceh Tenggara (GEPMAT) Agara Faisal Kadri Ndube S Sos, kepada Media ini pada Jumat (27/3/2020), mengatakan bahwa dari hasil informasi yang saya terima setelah adanya beberapa orang tua Siswa Miskin dan kurang mampu mendatangi saya dan mereka para orang tua banyak keberatan terhadap praktek pungli yang dilakukan oleh oknum di sekolah SMK Negeri 1 tersebut. Kata Faesal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Paisal merincikan bahwa adapun besaran potongan beasiswa PIP yang dilakukan oleh oknum guru tersebut berkisar mulai dari Rp 50 Ribu sampai dengan Rp 100 ribu pers Siswa, jika siswa mendapat Rp 1 juta rupaih maka dipotong sebesar Rp 100 ribu akan tetapi jika siswa mendapat beasiswa Rp 500 ribu maka di potong Rp 50 ribu . Jelas Piasal kepada wartawan ini.
Kemudian Paisal menyambung lagi bahwa adapun jumlah siswa/ siswi yang mendapatkan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) sumber anggaran APBN 2019 di SMK 1 Kutacane Aceh Tenggara itu sekitar 400 siswa/siswi. Sehingga dengan adanya dugaan pungli tersebut maka saya minta kepada aparat hukum di Aceh Tenggara untuk bisa melakukan penyelidikan ke sekolah SMK Negeri 1 Kutacane itu.
Sebab seharusnya beasiswa itu diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu dan harus tepat sasaran dibagikan supaya siswa yang mendapat beasiswa ini terbantu biaya sekolahnya dalam menempuh pendidikan, tegas Paisal.
Sementara itu terkait adanya dugaan pungli di Sekolah SMK Negeri 1 Kutacane Jamidin Spd selaku Kepala Sekolah saat dibungi melalui Hp nya beberapa waktu lalu. enggan memberikan tanggapan meskipun Hpnya keadaan aktif dan hingga berita ini diturunkan belum dapat di konfirmasi. (Kasirin Sekedang)
