GAYO LUES, AGARANEWS – Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru hadiri acara Silaturahmi Merga Silima Kabupaten Gayo Lues, di Halaman Bale Musara Blangkejeren, Sabtu, (18/01/2020).
Tampak hadir dalam acara tersebut , Sekretaris Pariwisata, Sekretaris MAA, Para undangan dan Keluarga besar Merga Silima Kabupaten Gayo Lues.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara tersebut bertema “Mejuah Juah Persadaan Merga Silima Gayo Lues. Karo, Ginting, Tarigan, Sembiring, Prangin Angin, “Mburo Ate Tedeh”, diiringi dengan gendang landak terang bulan.
Bupati Gayo Lues dalam sambutanya mengatakan sebagaimana paguyuban atau organisasi sosial kemasyarakatan lainnya yang ada di daerah ini, eksistensi Persadaan Merga Silima juga merupakan modal sosial dalam membangun Kabupaten Gayo Lues ke depan, khususnya dalam mempercepat terwujudnya Visi Kabupaten Gayo Lues Yang Islami Mandiri Dan Sejahtera. Hal ini dikarenakan modal sosial merupakan norma informal yang memiliki kemampuan untuk mendorong kerjasama dan saling percaya antar anggota masyarakat, ujarnya.
oleh sebab itu, melalui momentum silaturrahmi Persadaan Merga Silima, kami berharap, dapat semakin meningkatan eratnya semangat kekeluargaan secara internal, tetapi juga dengan masyarakat lainnya yang ada di Negeri Seribu Hafiz yang memang berbilang kaum, sebutnya.
Bupati juga mengatakan melalui kedua momentum ini, kami juga berharap, agar Persadaan Merga Silima juga dapat semakin berkontribusi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial pembangunan di daerah ini, karena munculnya kompleksitas permasalahan maksud, merupakan jejaring antar berbagai elemen yang ada dalam masyarakat, yang penanganannya pun memerlukan partisipasi semua pihak.
Kami optimis, apabila seluruh keluarga besar Persadaan Merga Silima benar-benar dan senantiasa mengimplementasikan tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang karo, yaitu Tutur Siwaloh Rakut Sitelu, berbagai permasalahan sosial pembangunan yang terjadi akan mudah diatasi sebab sepengetahuan kami, tanpa hal ini, hidup orang Karo tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. menurut hemat kami, selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh pancasila sebagai dasar negara kita, kata Bupati.
Lebih lanjut dikatakan untuk itu dan agar ke depan Persadaan Merga Silima benar- benar eksis, menjadi perekat serta menjadi mengadu warga Kabupaten Gayo Lues yang berasal dari suku Karo yang ada di Gayo Lues dan sekitarnya, serta benar-benar berdaya dan berhasil guna sebagai modal sosial pembangunan, di Kabupaten Gayo Lues, menurut kami, ada beberapa hal yang harus dilakukan Persadaan Merga Silima, yaitu; Pertama, jadikan Persadaan Merga Silima ini sebagai organisasi dan modal sosial pembangunan yang visioner. Kedua, agenda kerja atau kegiatan Persadaan Merga Silima sebisa mungkin dirancang secara sistematis, tidak bersifat temporer dan pada waktu- waktu tertentu saja. Ketiga,fungsi dan peran strategis Persadaan Merga Silima, baik itu secara internal maupun internal harus dapat dijalankan dengan sama baiknya.
Kami optimis, jika ketiga hal tersebut dapat diwujudkan, dan seluruh keluarga besar paguyuban ini mematuhi Rakut Sitelu Tutur Si Waloh sebagai prinsip yang terbilang sakral bagi suku Karo, maka Persadaan Merga Silima bukan saja akan benar-benar eksis, menjadi perekat serta menjadi mengadu warga Kabupaten Gayo Lues yang berasal dari Suku Karo yang ada di Gayo Lues dan sekitarnya, tetapi juga akan benar- benar berdaya dan berhasil guna sebagai modal sosial pembangunan, di Kabupaten Gayo Lues. Untuk itu, maka seluruh keluarga besar Persadaan Merga Silima , apa pun marga dan agamanya, kami harapkan, agar semuanya sepenuhnya mendukung semuanya harus solid, harus bahu membahu. Semuanya mesti sama-sama berbuat dan memberikan kontribusi terbaik untuk membesarkan Persadaan Merga Silima, jelas Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru. (ABDIANSYAH)