Industri Kereta Api Dobrak Pasar Ekspor di Tengah Pandemi

Hidayat Desky

- Redaksi

Kamis, 17 Desember 2020 - 17:05 WIB

40425 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Agaaranews.com jakarta di tengah pandemi global Covid-19, PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA berhasil mengekspor produknya ke Filipina. Hal ini menunjukkan jika produk industri nasional sangat kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pasar luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun memberikan apresiasi kepada perusahaan BUMN di bidang manufaktur perkeretaaapian yang berhasil mendobrak pasar ekspor tersebut.

 

“PT INKA telah memproduksi lokomotif dan kereta penumpang yang memiliki performa tangguh dan berkualitas, serta membawa ragam fitur yang cukup menarik dan fungsional. Keunggulan inilah yang dimiliki oleh PT INKA, sehingga diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi costumer mancanegara dan berhasil masuk ke dalam pasar ekspor,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita.

 

Sebanyak tiga lokomotif dan 15 gerbong penumpang produksi PT INKA dikirim ke Philippine National Railways (PNR) dari Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (12/12) lalu. Turut hadir mewakili Menperin saat itu, yakni Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier.

 

Menurut Agus Gumiwang, industri alat transportasi merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

Baca Juga :  Polres Tanah kari peringati Hari Bayangkara Bersama Forkopinda Karo*

 

“Fokus pengembangan industri kereta api hingga 2035 adalah pengembangan kereta listrik untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor,” tuturnya.

 

Atas dasar itulah, berbagai kebijakan strategis telah dijalankan oleh pemerintah, di antaranya terkait penggunaan produk dalam negeri, pengembangan komponen pendukung, peningkatan kompetensi SDM, termasuk pengembangan desain dan engineering, serta pemberian insentif.

 

Disebutkan Agus, berbagai fasilitas insentif yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan industri kereta api, antara lain tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, pembebasan Bea Masuk, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), fasilitas National Interest Account (NIA), dan super tax deduction.

 

Sementara untuk mewujudkan kemandirian industri kereta api nasional, Kemenperin juga mendorong implementasi industri 4.0 guna membangun sektor manufaktur yang berdaya saing global. “Melalui implementasi industri 4.0, diharapkan proses produksi menjadi semakin efisien, produktivitas dan daya saing meningkat, serta nilai ekspor juga meningkat, dengan target Indonesia dapat mencapai 10 besar ekonomi global pada 2030,” paparnya.

Baca Juga :  Personil Gabungan Polres Subulussalam Laksanakan Strong Poin dan pencatatan kendaraan keluar Masuk Di Kota Subulussalam Ini Jumlahnya 

 

Sementara itu, Dirjen ILMATE menyampaikan, industri kereta api dalam negeri saat ini telah tumbuh dan berkembang baik dari sisi kemampuan teknologi maupun bisnisnya, sehingga saat ini Indonesia memiliki industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. PT INKA telah membuktikan berbagai prestasi, baik skala dalam negeri maupun luar negeri.

 

Kinerja gemilang yang ditorehkan PT INKA, misalnya pengiriman ekspor dua trainset kereta diesel multiple unit ke Filipina pada Desember 2019, pengiriman ekspor empat trainset kereta diesel multiple unit ke Filipina pada Januari 2020, terselesaikannya kontrak ekspor 250 kereta penumpang ke Bangladesh pada September 2020, dan secara bertahap menyelesaikan 31 trainset LRT Jabodebek milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

 

Dalam memenuhi kebutuhan kereta api dalam negeri dan luar negeri, lanjut Taufik, PT INKA telah menetapkan milestone pembangunan berkelanjutan, seperti joint venture dengan manufaktur kereta api asal Swiss, Stadler Rail. Kerja sama ini membuahkan investasi pembangunan pabrik di Banyuwangi dan pengembangan teknologi kereta api modern dengan total anggaran sebesar Rp 1,63 triliun.

Sumber:daengdarma,intan jr

Red-hanjateng…

Berita Terkait

Satgas Yonif 125/SMB Rutin Berikan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat
Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Hadiri Perayaan Paskah – Pantekosta GPDI Se-Tanah Karo
Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan
Dankodiklatal Terima Courtessy Call Kadiskesal
Cegah Penyakit DBD Babinsa Banyudono Bantu Fogging di Desa Bendan
Bersama Warga, Babinsa Gotong Royong Bangun Talud Irigasi
Peringati Hari Kartini Di Medan Tugas, KOOPS HABEMA Bersama Kartini Papua Semarakkan Kegiatan Teritorial
Meriahkan Hardikal Ke-78, Dankodikdukum On Air di Radio SS 100 FM

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 23:07 WIB

Satgas Yonif 125/SMB Rutin Berikan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Kamis, 25 April 2024 - 22:46 WIB

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Hadiri Perayaan Paskah – Pantekosta GPDI Se-Tanah Karo

Kamis, 25 April 2024 - 22:27 WIB

Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan

Kamis, 25 April 2024 - 22:16 WIB

Cegah Penyakit DBD Babinsa Banyudono Bantu Fogging di Desa Bendan

Kamis, 25 April 2024 - 22:13 WIB

Bersama Warga, Babinsa Gotong Royong Bangun Talud Irigasi

Kamis, 25 April 2024 - 22:10 WIB

Peringati Hari Kartini Di Medan Tugas, KOOPS HABEMA Bersama Kartini Papua Semarakkan Kegiatan Teritorial

Kamis, 25 April 2024 - 22:05 WIB

Meriahkan Hardikal Ke-78, Dankodikdukum On Air di Radio SS 100 FM

Kamis, 25 April 2024 - 21:59 WIB

Mantaaappp,…!!! Tim Intel Kodim 0201/Medan Berhasil Ungkap Home Industri Miras Ilegal

Berita Terbaru

HEADLINE

Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan

Kamis, 25 Apr 2024 - 22:27 WIB