Insiden Gubsu Jewer Pelatih Biliar Tak Perlu Diperpanjang

LIA HAMBALI

- Redaksi

Jumat, 31 Desember 2021 - 00:09 WIB

40170 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Medan,Agaranews.com
Insiden Gubernur Sumatera Utara (Sumut) menjewer kuping pelatih biliar, Khairuddin Aritonang atau akrab disapa Choki, menjadi sorotan publik. Insiden terjadi saat penyerahan bonus untuk atlet dan pelatih berprestasi dalam PON XX Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin (27/12) kemarin.

Menanggapi insiden tersebut, Pakar Kebijakan Publik Sumut, Sakhyan Asmara mengatakan, tidak perlu diperpanjang. Sebab peristiwa itu sebenarnya hubungan antara orang tua dengan anak, antara pembina dengan pelaku olahraga, dan terjadi di hadapan para pembina dan pelaku olahraga juga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi, komunitasnya sangat homogen, ibarat dalam satu keluarga yang sesungguhnya tidak ada keinginan untuk saling menyakiti,” kata Sakhyan, Kamis (30/12).

Seperti diberitakan, insiden bermula saat Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memanggil Choki untuk naik ke atas panggung. Kemudian, Gubernur Edy tampak menjewer Choki. Insiden ini kemudian menjadi berita yang sangat viral di berbagai media cetak, media elektronik, media online, dan media sosial.

Berita itu kemudian mendapat respons dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis, LSM, praktisi politik, sampai anggota DPR RI. Pendapat bermunculan dengan nuansa pro kontra, sehingga menimbulkan kesan seakan-akan peristiwa itu adalah sebuah kejadian luar biasa yang proses penyelesaiannya memerlukan cara-cara khusus sesuai pendapat masing-masing.

Baca Juga :  Komjen Listyo Sigit Silaturahmi ke Mantan Kapolri Minta Doa Restu

Ada yang mengatakan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, harus minta maaf, ada yang menyarankan supaya melapor ke polisi, bahkan ada yang mengeleluarkan pernyataan menyesalkan sikap orang nomor satu di Sumut tersebut.

Menurut Sakhyan, insiden jewer kuping yang dilakukan Edy terhadap Choki ibarat balon, yang bisa dibuat besar jika mau dibesarkan, bahkan sampai meletus. Tetapi jika ingin dibuat kecil, maka bisa menjadi kecil, dan bahkan justru dapat menjadi alat introspeksi bagi semua yang hadir di lokasi tersebut.

“Tujuannya untuk lebih meningkatkan semangat kebersamaan dan semangat juang guna meningkatkan prestasi olahraga,” ucapnya.

Sakhyan mengungkapkan, pandangan yang disampaikannya setelah menyimak pernyataan keduanya, baik Edy Rahmayadi maupun Khairuddin Aritonang. Sepengetahuan Sakhyan, Gubernur Edy mengatakan hal itu adalah jewer sayang.

“Tentu saja hal ini biasa dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, atau seorang pembina kepada binaannya. Jadi tidak masalah dan tidak perlu dipermasalahkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Tendang Alat Vital Pacar Hanya Dituntut 9 Bulan

Sementara Khairuddin, menurut pernyataan yang didapat Sakhyan, juga menyatakan bahwa dia bukan diusir, tapi keluar sendiri dari ruangan karena dijewer.

“Hal ini wajar sebagai manifestasi kemarahaan sesaat, karena dimarahi orang tua. Jadi menurut saya, insiden ini adalah persoalan biasa, tidak perlu diperpanjang dan tidak perlu ada yang merasa disakiti,” paparnya.

Apalagi jika dilihat dari tradisi orang timur, lanjut Sakhyan yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komuniasi Pembangunan (STIK-P) Medan, menjewer adalah sebuah perbuatan yang mempunyai arti berbeda antara tindakan dan pemaknaannya.

Tindakannya adalah menjewerm, yakni menarik atau memilin telinga, tapi maknanya adalah menegur atau memperingatkan kepada anak didik atau bawahan. Jadi, menjewer masuk dalam kategori kiasan, sehingga penggunaan menjewer bukan menyakiti atau membuat orang lain sakit hati.

“Sebenarnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan, karena perbuatan menjewer itu bukan bermaksud untuk menyakiti. Terkait insiden ini, semua pihak dapat lebih bijaksana memberikan respons. Dan inisiden ini pasti bisa diselesaikan dengan segera tanpa harus diperpanjang,” Sakhyan menandaskan (Red)

Berita Terkait

Babinsa Koramil 02/TL Kodim 0209/LB Dampingi PPL dan Petani, Rencana Pengolahan Lahan Balik Damen
Kasrem 033/WP Menerima Kunjungan Praktik Kerja Pasis Sespimti 33 Pokjar V di Makorem 033/WP Kota Tanjungpinang
Kasdam I/BB Bawa Commander of The 2nd PDF Singapore Panen Jagung di Binjai
Kasum TNI Pimpin Acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi TNI
Kababinminvetcaddam I/BB Pimpin Sertijab Kakan, Purna Tugas, dan Syukuran Naik Pangkat, Halal Bihalal Serta Perayaan HUT 33 Personil
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura
Polres Tanjung Balai Laksanakan Apel Siaga Dalam Pengamanan Pembacaan Putusan MK
Sat Polairud Polres Tanjung Balai Hentikan Satu Kapal saat Patroli Sampaikan Pesan Kamtibmas Secara Humanis

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 00:25 WIB

Babinsa Koramil 02/TL Kodim 0209/LB Dampingi PPL dan Petani, Rencana Pengolahan Lahan Balik Damen

Rabu, 24 April 2024 - 00:22 WIB

Kasrem 033/WP Menerima Kunjungan Praktik Kerja Pasis Sespimti 33 Pokjar V di Makorem 033/WP Kota Tanjungpinang

Rabu, 24 April 2024 - 00:16 WIB

Kasdam I/BB Bawa Commander of The 2nd PDF Singapore Panen Jagung di Binjai

Rabu, 24 April 2024 - 00:10 WIB

Kasum TNI Pimpin Acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi TNI

Rabu, 24 April 2024 - 00:05 WIB

Kababinminvetcaddam I/BB Pimpin Sertijab Kakan, Purna Tugas, dan Syukuran Naik Pangkat, Halal Bihalal Serta Perayaan HUT 33 Personil

Selasa, 23 April 2024 - 23:55 WIB

Polres Tanjung Balai Laksanakan Apel Siaga Dalam Pengamanan Pembacaan Putusan MK

Selasa, 23 April 2024 - 23:52 WIB

Sat Polairud Polres Tanjung Balai Hentikan Satu Kapal saat Patroli Sampaikan Pesan Kamtibmas Secara Humanis

Selasa, 23 April 2024 - 23:45 WIB

Sampaikan Arahan, Kapolres Simalungun Perintahkan Penajaman Target Operasi dan Zero Tolerance Terhadap Keterlibatan Narkoba di Jajaran Resnarkoba

Berita Terbaru