Agaranews.com – Rasmito, kakek berusia 61 tahun yang tinggal di Desa Cipare-Pare Timur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam tuna netra sejak kecil namun bekerja keras yakni mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit, Minggu (9/2/2020)
Namun kakek Rasmito tanpa mengeluh memikul YBS dengan hanya berlapis karung agar durinya tidak menusuk pundak.
Rasmito, kakek berusia 61 tahun yang tinggal di Desa Cipare-Pare Timur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ini sudah menderita kebutaan atau tuna netra sejak kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, meski dalam kondisi keterbatasan fisik, kakek Rasmito tetap bekerja keras seperti terpantau Minggu (9/2/2020).
menyambangi kediamannya, Rasmito ternyata sudah ke kebun anaknya untuk mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
“Bapak ke kebun anak saya, ada kegiatan mendodos (memanen TBS atau buah kelapa sawit-red), dia ikut bantu,” Lejeh, istri kakek Rasmito.
TBS yang dipikul sang kakek bukan tanggung-tanggung, beratnya mencapai 30-35 kilogram.
Namun kakek Rasmito tanpa mengeluh memikul TBS dengan hanya berlapis karung agar durinya tidak menusuk pundak.
Kakek Rasmito yang kondisinya tuna netra tetap bekerja keras layaknya manusia yang sehat. Rasmito mengaku sudah menggeluti usaha buruh kasar sejak masih kecil.
Dulu, kata Rasmito dia juga menjadi buruh mencari kayu api, membabat kebun orang atau memanjat pohon pinang dan kelapa.
Selain itu ada beberapa pekerjaan orang sehat yang dapat dilakukan Rasmito seperti menggali parit, mengasah parang hingga mengangkut TBS kelapa sawit.
Bahkan, Rasmito juga bisa membuat pagar kayu bila diminta bantu warga sekitar. Red.