KPK Tetapkan Bupati Kuansing Tersangka Suap Izin HGU Sawit

admin

- Redaksi

Selasa, 19 Oktober 2021 - 21:42 WIB

40283 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

JAKARTA, AGARA NEWS  – Komisi Pemberantasan Korupsi Resmi mengumumkan informasi  terkait  kegiatan  tangkap  tangan  atas  dugaan  tindak pidana  korupsi  berupa  penerimaan  hadiah  atau  janji  oleh  penyelenggara  negara  atau  yang mewakilinya  terkait  terkait  perpanjangan  izin  Hak  Guna  Usaha  (HGU)  sawit  di  Kabupaten Kuantan  Singingi  Provinsi  Riau.

Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan , Ali Fikri kepada media ini mengungkapkan bahwa pada  kegiatan  tangkap  tangan  hari  Senin  18/10/2021,  Tim  KPK  telah  mengamankan  8 orang  di  wilayah  Kuantan  Singingi  Provinsi  Riau.

Adapun namanya sebagai  berikut ,AP  (Andi  Putra,  tidak  dibacakan)  Bupati  Kuantan  Singingi  periode  2021  s/d  2026   b) c) d) e) f) g) h) HK  (Hendri  Kurniadi,  tidak  dibacakan)  Ajudan  Bupati       AM (Andri  Meiriki,  tidak  dibacakan)  Staf  bagian  umum  persuratan  Bupati   DI  (Deli  Iswanto,  tidak  dibacakan),  Supir  Bupati     SDR (Sudarso,  tidak  dibacakan),  General  Manager  PT  AA  (Adimulia  Agrolestari)     PN  (Paino,  tidak  dibacakan)  Senior  Manager  PT  AA  (Adimulia  Agrolestari)   YD  (Yuda,  tidak  dibacakan)  Supir  PT  AA  (Adimulia  Agrolestari)   JG  (Juang,  tidak  dibacakan)  Supir.

 

Kronologis Tangkap Tangan

Ali Fikri secara rinci menjelaskan bahwa,KPK menerima  informasi  dari  masyarakat  bahwa  Bupati  Kuantan  Sengingi  dan/atau yang  mewakilinya  akan  menerima  janji/hadiah  berupa  uang  terkait  permohonan  atau perpanjangan  Hak  Guna  Usaha  dari  perusahaan  swasta.

Dari  hasil  penyelidikan  diketahui  bahwa  PT  AA  sedang  mengurus  perpanjangan sertifikat  HGU  yang  mana  dalam  prosesnya  perlu  menyertakan  surat  persetujuan  dari AP  selaku  Bupati  Kuantan  Singingi.

Pada  tanggal  18  Oktober  2021,  sekitar  jam  11.00  WIB,  tim  KPK  mendapatkan informasi  SDR  (General  Manager  PT  AA)  dan  PA  (Senior  Manager  PT  AA)  yang diduga  telah  membawa  uang  untuk  diserahkan  kepada    AP  (Bupati  Kuantan  Singingi) masuk  ke  rumah  pribadi  AP  di  Kuansing.

Sekitar  15  menit  kemudian  SDR  (General  Manager  PT  AA)  dan    PA  (Senior  Manager PT  AA)  keluar  dari  Rumah  Pribadi  AP.   •  Setelah itu beberapa saat  kemudian tim  KPK  segera mengamankan  SDR, PN,YG  dan JG  di  Kuansing.

Ditambahkan Ali Fikri,bahwa Setelah  memastikan  telah  ada  penyerahan  uang  kepada  Bupati,  beberapa  saat kemudian  tim  KPK  berupaya  turut  pula  mengamankan  AP  namun  tidak  ditemukan sehingga  tim  KPK  melakukan  pencarian Diperoleh  Informasi  AP  berada  di  Pekanbaru  sehingga  tim  KPK  selanjutnya mendatangi  rumah  pribadi  AP  di  Pekanbaru    namun  AP  tidak  berada  ditempat sehingga    tim  KPK meminta pihak keluarga AP untuk  menghubungi AP agar kooperatif datang  menemui  tim  KPK  yang  berada  di  Polda  Riau.

Baca Juga :  KPK Tahan Penyuap Bupati Cirebon 2014-2019

Setelah  itu  sekitar  pukul  22.45  Wib,  AP,  HK,  AM  dan  DI  mendatangi  Polda  Riau  dan selanjutnya  tim  KPK  meminta  keterangan  kepada  pihak-pihak  dimaksud.   •  Dalam kegiatan tangkap tangan  ini  KPK  menemukan bukti  petunjuk  penyerahan  uang Rp500  juta,  uang  tunai  dalam  bentu  rupiah  dengan  jumlah    total  Rp80,9  juta  ,  mata uang  asing  sekitar  SGD1.680  dan  serta  HP  Iphone  XR.

 

Setelah  dilakukannya  pengumpulan  informasi  dan  berbagai  bahan  keterangan  terkait dugaan tindak  pidana korupsi  dimaksud,  KPK kemudian  melakukan penyelidikan  sehingga ditemukan  adanya  bukti  permulaan  yang  cukup,  selanjutnya  KPK  meningkatkan  status perkara  ini  ke  tahap  penyidikan  dengan  mengumumkan  2  tersangka,  sbb  :     a)  AP (Andi  Putra,  tidak  dibacakan)  Bupati  Kuantan  Singingi  periode  2021  s/d  2026   b)  SDR  (Sudarso,  tidak  dibacakan),  Swasta/General  Manager  PT  AA  (Adimulia Agrolestari).

 

Konstruksi Perkara

Kasus ini menurut Ali Fikri bermula diduga  telah  terjadi  :    Untuk keberlangsungan  kegiatan  usaha  dari  PT  AA  (Adimulia  Agrolestari)  yang  sedang mengajukan  perpanjangan  Hak  Guna  Usaha  (HGU)  yang  dimulai  pada  tahun  2019  dan akan  berakhir  ditahun  2024,  dimana  salah  satu  persyaratan  untuk  kembali memperpanjang  HGU  dimaksud  adalah  dengan  membangun  kebun  kemitraan  minimal 20  % dari  HGU  yang  diajukan.     •  Lokasi  kebun  kemitraan  20  %  milik  PT  AA  yang  dipersyaratkan  tersebut,  terletak  di Kabupaten  Kampar  dimana  seharusnya  berada  di  Kabupaten  Kuantan  Singingi.

Agar  persyaratan  ini  dapat  terpenuhi,  SDR  kemudian  mengajukan  surat  permohonan ke  AP  selaku  Bupati  Kuantan  Singingi  dan  meminta  supaya  kebun  kemitraan  PT  AA  di Kampar  di  setujui  menjadi  kebun  kemitraan.

Selanjutnya,  dilakukan  pertemuan  antara  SDR  dan  AP.  Dalam  pertemuan  tersebut  AP menyampaikan  bahwa  kebiasaan  dalam  mengurus  surat  persetujuan  dan  pernyataan tidak  keberatan  atas  20  %  Kredit  Koperasi  Prima  Anggota  (KKPA)  untuk  perpanjangan HGU  yang  seharusnya  di  bangun  di  Kabupaten  Kuantan  Singingi  dibutuhan  minimal uang  Rp2  Miliar;

Baca Juga :  Bagikan Bantuan Pangdam Persit Kodim Muna Tunjukkan Eksistensi Perempuan di Hari Ibu

Diduga  telah  terjadi  kesepakatan  antara  AP  dengan  SDR  terkait  adanya  pemberian uang  dengan  jumlah  tersebut,Sebagai  tanda  kesepakatan,  sekitar  bulan  September  2021,  diduga  telah  dilakukan pemberian  pertama  oleh  SDR  kepada  AP  uang  sebesar  Rp500  juta.

Berikutnya pada 18 Oktober 2021, SDR diduga kembali menyerahkan kesanggupannya tersebut  kepada  AP  dengan  menyerahkan  uang  sekitar  Rp200  juta.

Atas  perbuatannya  tersebut,  para  Tersangka  disangkakan  melanggar  pasal,  sbb  : SDR selaku pemberi disangkakan melanggar  Pasal  5  ayat  (1)  huruf  a  atau  Pasal  5  ayat (1)  huruf  b  atau  Pasal  13  Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  31  Tahun  1999 tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi  sebagaimana  telah  diubah  dengan Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  20  Tahun  2001  tentang  Perubahan  Atas Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999  tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana Korupsi.

AP selaku  penerima  disangkakan  melanggar  Pasal  12  huruf  (a)  atau  Pasal  12  huruf  (b) atau  Pasal  11  Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  31  Tahun  199  tentang Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi  sebagaimana  telah  diubah  dengan  UndangUndang  Republik  Indonesia  Nomor  20  Tahun  2001  tentang  Perubahan  Atas  UndangUndang  Nomor  31  Tahun  1999  tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi.

Untuk  keperluan  proses  penyidikan,  Tim  Penyidik  melakukan  upaya  paksa  penahanan kepada  para  tersangka  untuk  20  hari  pertama,  terhitung  mulai  tanggal  19  Oktober  2021 s/d  7  November  2021  di  Rutan  KPK,  sbb  :   a)  SDR ditahan  di  Rutan  KPK  pada  Pomdam  Jaya  Guntur;   b)  AP ditahan  di  Rutan  KPK  pada  Gedung  Merah  Putih  KPK.   Akan  dilakukan  tindakan  antisipasi  penyebaran  Covid-19  dilingkungan  Rutan  KPK  dengan dilakukannya  isolasi  mandiri  untuk  kedua  Tersangka  tersebut  di  Rutan  tempat  penahanan masing-masing.

KPK  berterima  kasih  atas  dukungan  masyarakat,  pihak  Kepolisian  Daerah  Riau  yang memberikan  dukungan  serta  membantu  kelancaran  rangkaian  kegiatan  tangkap  tangan ini.(HD)

Berita Terkait

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Secara Resmi Launching Podcast ORATI
Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Ucapkan Selamat Hari Jadi Provinsi Sumut Ke-76
Bupati Karo Terima Kunjungan Panitia Perayaan Paskah GPDI Se – Tanah Karo
Peringati HBP Ke-60, Petugas Lapas Kutacane Lakukan Aksi Donor Darah
Chef Alex Ginting “Daging Kuda Kuliner Khas Dolok Sanggul “
Sekda Himbau Masyarakat Waspada Terhadap Kebakaran
DPD HIMPAK Pakpak Bharat, Resmi Melaporkan Akun Milik BN, Diduga Mengandung Ujaran Kebencian Terhadap Suku Pakpak
Pemasyarakatan Sehat, Lapas Kutacane Gelar Penyuluhan Kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada WBP

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 19:48 WIB

TNI AD Aktif Bantu Pemerintah Amankan Stok Pangan Nasional

Kamis, 18 April 2024 - 19:19 WIB

BPK-P Aceh dan APH Diminta Usut Dugaan Mark Up Anggaran Dana Pada Sekolah (SUPM) Ladong

Kamis, 18 April 2024 - 19:03 WIB

Panglima TNI Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis Mabes TNI

Kamis, 18 April 2024 - 18:58 WIB

Final Turnamen Antar Lorong Durian Kawan 2024, Dusun Masjid Berhasil Menjadi Juara

Kamis, 18 April 2024 - 18:32 WIB

Diduga Korupsi Dana BOP, Kepala Paud Harapan Bunda Karya Bhakti

Kamis, 18 April 2024 - 17:43 WIB

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Ucapkan Selamat Hari Jadi Provinsi Sumut Ke-76

Kamis, 18 April 2024 - 17:21 WIB

Bupati Karo Terima Kunjungan Panitia Perayaan Paskah GPDI Se – Tanah Karo

Kamis, 18 April 2024 - 17:10 WIB

Danpuslatmar Pimpin Upacara Kenkat, Halal Bihalal dan Jam Komandan

Berita Terbaru

PATI

Pj Bupati Pati Hadiri Halalbihalal BKPSDM

Kamis, 18 Apr 2024 - 22:10 WIB

HEADLINE

TNI AD Aktif Bantu Pemerintah Amankan Stok Pangan Nasional

Kamis, 18 Apr 2024 - 19:48 WIB