Doloksanggul_Humbang Hasundutan Agaranews.com 30 Mei 2022 : Saat ini sering kita dengar kata ” Stunting”, baik di media sosial, cetak, televisi bahkan menjadi buah bibir dimasyarakat. Bahkan kaum ibu saat ini, mendengar kata stunting menjadi ketakutan, dari segi kesehatan, stunting sebenarnya tidak untuk ditakuti, namun wajib kita waspadai bersama.
Sebelum menjadi ketakutan, kita harus mengenal dulu apa itu sebenarnya stunting….?
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain di usia sebayanya. Tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak berusia dua tahun.
Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu hamil selama kehamilan yang kurang baik dan kurang bergizi. Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih dibawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Entah itu karena tidak diberikan ASI Eksklusif, atau MPASI ( makanan pendamping ASI ) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas, termasuk zink, zat besi, serta protein.
Menurut data Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Angka stunting secara Nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Data ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono saat acara Launching Hasil Studi Satus Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021 di Jakarta (27/12).
Menurut Bd.Kristina Bangun, SKM, MKM, Dosen Stikes Kesehatan Baru Dolok Sanggul dan juga praktisi kesehatan ibu dan anak, stunting dapat kita cegah sejak dini, sejak mulai masa kehamilan dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, memenuhi kebutuhan gizi pada saat hamil yang meliputi kecukupan protein, kalsium, zat besi dan asam folat. Selanjutnya menciptakan lingkungan yang bersih agar anak terhindar dari resiko infeksi seperti diare. Pemberian ASI Eksklusif dan pemberian MPASI yang sehat juga sangat penting dalam mencegah stunting, pemberian makanan yang diperkaya nutrisi akan membantu perkembangan anak.
Terakhir Kristina Bangun yang juga Instruktur di Yayasan Mulki Vokasi Indonesia menyampakikan pemberian imunisasi lengkap dan konsisten memantau tumbuh kembang anak dalam pertmbuhannya. Mari para ibu, mulai dari sekarang jangan takut lagi mendengar kata Stunting, mari kita cegah bersama. (Rajab Tarigan)