Laporan hidayat
Aceh Tenggara, agaranews.com
Pengerjaan rumah layak huni yang sedang dikerjakan oleh pihak Baitul Mal Aceh Tenggara saat ini tengah berjalan. Akan tetapi pengerjaan dinilai buruk sehingga kualitas rumah tersebut sangat diragukan lantaran beberapa item kontruksi bangunan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan serta kualitas material seperti batako yang rapuh dan terlihat mudah hancur. Kemudian kusen pintu dan jendela kayu yang digunakan kualitas rendah dan kedamaian galian pondasi dasar rumah diduga tidak sesuai. Sehingga anggota DPRK Agara Kasri Selian dari komisi A fraksi partai Hanura meminta kepada pihak Baitul Mal Aceh Tenggara, untuk secepatnya menghentikan dan tidak melanjutkan pengerjaan proyek rumah layak huni tersebut. Hal itu di katakan Kasri Selian kepada kepada acehstandar.com Senin 10 Januari 2022 di Kutacane.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasri Selian yang juga mantan Aktivis ini menyatakan, diri nya sangat menyayangkan terhadap kualitas pengerjaan proyek rumah bantuan yang bersumber dari Zakat, Infak para Aparatur Sipil negara (ASN) yang setiap bulan di potong dan disetor ke kas Baitul Mal setempat. Akan tetapi kita khawatirkan lagi apabila rumah tersebut sudah di terima warga sebagai penerima manfaat, tatkala gempa ber sekala kecil pun bisa-bisa rumah tersebut ambruk. Karena kualitas pengerjaan yang diduga tidak sesuai dengan teknik. Apalagi pengerjaan proyek tersebut tidak menggandeng consultants pengawas teknis. Ujarnya
Andaikan rumah tersebut nantinya akan roboh akibat kontraksi dan pengerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan tentu akan pasti menelan korban jiwa. Sebab saya juga banyak menerima masukkan dari para pekerja (tukang), sejumlah beberapa material bahan bangunan rumah tersebut diduga tidak sesuai dengan standar dan begitu juga item pengerjaan lainnya. Untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan, saya berharap kepada pihak Baitul Mal Agara selaku pihak terkait untuk secepatnya bisa menghentikan pengerjaan proyek rumah layak huni yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau warga kurang mampu. Bahkan informasi yang saya terima lagi pihak rekanan dalam menyalurkan material seperti batako, keraf mengurangi jumlah kepada penerima manfaat. Sehingga mereka harus terpaksa lagi membeli batako ke penyedia lain. Karena jumlah batako yang di antar tidak sesuai. Ini keluhan mereka. Kata Kasri Selian dengan lantang.
Diberitakan sebelumnya bahwa pihak Baitul Mal Agara untuk tahun 2021 menyalurkan rumah bantuan layak huni kepada masyarakat kurang mampu sebagai penerima manfaat. Akan tetapi disinyalir bahwa pembangunan rumah tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Jumlah rumah yang di salurkan melalui Baitul Mal Agara sebanyak 70 unit dan anggaran per unit Rp 50 juta rupiah.
Menurut ketua Baitul Mal Agara, Ustadz Sahidul Akram Alhafiz, kepada acehstandar.com Senin 10 Januari 2022. Proyek pembangunan rumah tersebut langsung di kelola oleh penerima manfaat atau di kerjakan secara swakelola. Dan harus selesai dikerjakan oleh pihak penerima manfaat. Sedangkan material batako di sediakan oleh pihak rekanan. Ujarnya.