Laporan hidayat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aceh Tenggara, Agaranews.com
Buruk nya pengerjaan proyek bantuan rumah layak huni yang diperuntukkan bagi masyarakat lemah sebagai penerima manfaat yang disalurkan melalui Badan Amil dan Zakat (Baitul Mal) Aceh Tenggara kini kualitas proyek tersebut diragukan.
Tudingan tersebut bukan tidak beralasan, pasalnya berdasarkan hasil penelusuran acehstandar.com Sabtu 8 Januari 2022 dibeberapa lokasi proyek rumah yang sedang dikerjakan oleh pihak rekanan kini sangat memprihatikan seperti di kecamatan Babussalam dan kecamatan Bambel, terlihat jelas bahwa bangunan rumah yang sedang dikerjakan tersebut kontruksi kusen jendela yang sudah di pasang oleh pekerja diduga menggunakan kayu kualitas rendah atau kayu sembarangan. Selanjutnya kedalaman pondasi dasar rumah diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan dan yang lebih teragis nya lagi yakni kualitas batako yang sudah dipasang sangat rapuh dan mudah hancur. Penyebab nya diduga campuran bahan material semen dan pasir batako yang sudah di pasang tersebut tidak sesuai dengan standar.
Sehingga dikhawatirkan bangunan fisik rumah yang disalurkan ke penerima manfaat itu nantinya berpotensi berdampak patal terhadap penerima. Karena kualitas kontruksi fisik bangunan rumah yang sedang dikerjakan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
Selanjutnya berdasarkan informasi yang dihimpun acehstandar.com bahwa jumlah rumah yang dibangun oleh Baitul Mal Agara untuk tahun 2021 sekitar 70 unit. Sedangkan anggaran yang dikelola oleh pihak Baitul Mal setempat mencapai sekitar Rp 14 Miliyar. Uang tersebut merupakan hasil pembayaran Zakat, Infak Sedaqah dari kalangan Aparatur Sipil negara (ASN) maupun masyarakat umum lainnya.
Selain itu masih berdasarkan pantauan acehstandar.com bahwa sejumlah rumah yang sedang dikerjakan oleh pihak rekanan tersebut tanpa adanya papan informasi proyek. Padahal seharusnya setiap pengerjaan proyek fisik pihak rekanan wajib membuat papan informasi proyek. Sehingga masyarakat maupun kalangan pegiat Lsm sebagai controller sosial dapat mengawasi pekerjaan tersebut.
Salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pengerjaan proyek rumah layak huni tersebut pihak pengawas sangat jarang di tempat. Kami juga sebagai warga merasa heran kenapa proyek fisik bangunan seperti itu tidak ada pengawasan nya. Padahal rumah yang sedang dikerjakan tersebut menggunakan uang negara atau zakat dari kalangan Aparatur Sipil negara. Kemudian anehnya lagi pihak rekanan juga tidak memasang papan informasi proyek. Kami sebagai masyarakat juga ingin mengetahui kualitas pengerjaan maupun sumber anggaran pengerjaan rumah layak huni tersebut. Ujarnya
Padahal rumah yang sedang dikerjakan oleh pihak rekanan tersebut menurut informasi di peruntukan bagi masyarakat berekonomi lemah sebagai penerima manfaat. Sedangkan kualitas pengerjaan rumah tersebut kami sebagai masyarakat juga sangat meragukan. Karena ada beberapa item kontruksi kualitas nya sangat diragukan seperti material batako, kusen pintu dan jendela serta beberapa kontruksi lainnya. Sambung warga yang lain.
Terkait buruknya kualitas pengerjaan proyek rumah layak huni tersebut Kepala Baitul Mal Agara ustadz Sahidul Akram Alhafiz, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya beberapa waktu lalu, kepada acehstandar.com mengatakan saudara silahkan saja hubungi pihak penyedia material atau koordinasi dengan Sektaris saya. Karena terkait penyedia material atau kusen pintu dan jendela itu semua pihak ketiga. Singkatnya (*)