Mari Kita Kenali Dampak Positif dan Negatif Dari Permainan Lato – Lato Bagi Anak Usia Dini

LIA HAMBALI

- Redaksi

Senin, 9 Januari 2023 - 17:31 WIB

40421 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanah Karo, AgaraNews. Com : Permainan tradisional Lato – Lato kembali viral dan semakin viral sejak  Presiden RI H Joko Widodo dalam kunjungan ke Subang, sempat menjajal permainan tersebut bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Diketahui lato-lato adalah permainan sederhana yang terbuat dari sepasang bola kecil yang terikat pada seuntai tali. Permainan ini cukup ramai dimainkan oleh anak-anak karena benturannya menimbulkan suara yang unik.

Dikutip dari berbagai sumber,  permainan lato – lato ada nilai positif dan negatifnya, artinya mengganggu atau tidaknya permainan lato-lato yang sedang viral, tergantung penggunaannya. Dimana jika penggunaannya pada waktu dan situasi yang tepat, serta dengan durasi permainan yang tidak berlebihan maka tentu tidak mengganggu.

Tapi apabila berlebihan, ditambah dimainkan di waktu dan situasi yang tidak tepat, tentu akan sangat mengganggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada beberapa sisi positif permainan lato-lato diantaranya, bisa mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gawai yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Bahkan permainan lato-lato bisa menstimulus kemampuan motorik anak. Permainan itu juga dapat meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik. Saat dimainkan bersama teman sebaya maka akan meningkatkan perkembangan sosio emosional anak. Hal ini akan sangat berpengaruh kepada kecerdasan emosional anak.

Sedangkan sisi negatif dari permainan lato-lato, diantaranya adalah dapat menimbulkan tangan bengkak, kepala benjol jika terkena kepala, hingga tak jarang memicu pertikaian antar pemain setelahnya.

Baca Juga :  Optimalkan Pelaksanaan Tugas Pokok TNI, Panglima TNI Mutasi 36 Perwira Tinggi TNI

Sementara bahaya bisa terjadi jika permainan lato-lato dilakukan oleh anak di usia yang kurang tepat atau meskipun di usia yang tepat tapi dilakukan secara berlebihan.  Artinya, anak harus diajarkan bagaimana membagi waktu yang pas saat bermain dan jangan sampai anak melupakan aktivitas atau tugas sehari-harinya, seperti istirahat, ibadah, belajar dan lainnya.

Lalu jangan sampai lato-lato menjadi over stimulus yang tentu akan menjadi tidak baik bagi perkembangan anak.

Secara teoritis, usia yang tepat untuk permainan lato-lato sebaiknya dimainkan pada usia 8 tahun ke atas. Hal ini mengacu pada teori tahap bermain anak menurut Jean Piaget, salah satu tokoh psikologi asal Swiss yang menerangkan bermain berdasarkan usia dan perkembangan kognitif anak.

Sebelum lato-lato ini viral, anak-anak masa sekarang sudah begitu melekat dengan bermain ponsel. Dan hal itu negatif untuk perkembangan anak karena bermain gawai tidak dapat menghadirkan sisi sosial dalam diri anak.

Di sisi aspek sosialnya, bermain game online atau handphone juga kurang, karena anak tidak berinteraksi langsung dengan teman sebayanya. Sehingga anak-anak tidak belajar untuk bersosialisasi serta memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

Dapat kita sarankan agar anak-anak berusia di bawah lima tahun perlu diawasi orang-tua saat bermain lato-lato. Sebab, anak yang berusia di bawah lima tahun, koordinasi mata dan tangan belum berkembang dengan baik. “Perlu pengawasan orang-tua agar tidak mendatangkan bahaya bagi anak,”

Baca Juga :  TNI dan Masyarakat Leuser Bersinergi Padamkan Api

Begitu pula bagi anak yang berusia di atas lima tahun. Juga butuh perhatian orang-tua saat anak bermain lato-lato.  Karena bisa saja anak-anak menjadikan lato-lato sebagai alat untuk menyakiti temannya.

Seperti diketahui, lato-lato adalah permainan yang terbuat dari plastik polimer. Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakkan kedua bandulan tersebut.

Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut. Sehingga menimbulkan suara konstan yang beruntun. Namun begitu, lato-lato adalah permainan yang berasal dari Argentina. Atau sebagai sebuah senjata paling terkenal yang digunakan oleh pemburu atau gaucho di Amerika Selatan.

Kini permainan lato – lato telah menyebar hingga kepelosok Negeri, dari balita hingga nenek – nenek telah memainkan permainan ini. Namun demikian kita sebagai orang tua tetaplah mengawasi anak – anak kita yang tengah bermain lato – lato karena tidak sedikit juga anak yang telah mengalami cidera akibat bermain lato – lato tanpa pengawasan orang tua.                   (Lia Hambali)

Berita Terkait

Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Kembali Gagalkan Penyelundupan Di Sekitar Patok BSP 57
KRYD Pasca Ops Ketupat, Polres Tanah Karo Stand By Pengaturan di Daerah Wisata
Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti
Guna Mengetahui dan Menyerap Aspirasi Warga, Kapolres Tanjung Balai Menyapa Warga Dalam Kegiatan Jumat Curhat
Tingkatkan Kinerja, Lapas Kutacane Terima Kunjungan Monev Kabid Peltah Kesrah Lola Basan Baran dan Keamanan Kanwil Aceh
” House of Silence ” Bentuk Nilai Toleransi Yang Di Implementasikan di Jerman 
Ke Sekolah Tanpa Alas Kaki, Bintara Kesehatan Sigap Obati Luka Anak Papua
Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Berikan Bantuan Tenaga Pendidik Untuk Sekolah Terpencil Perbatasan Papua Selatan

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 13:31 WIB

Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Kembali Gagalkan Penyelundupan Di Sekitar Patok BSP 57

Sabtu, 20 April 2024 - 13:25 WIB

KRYD Pasca Ops Ketupat, Polres Tanah Karo Stand By Pengaturan di Daerah Wisata

Sabtu, 20 April 2024 - 13:12 WIB

Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti

Sabtu, 20 April 2024 - 13:03 WIB

Guna Mengetahui dan Menyerap Aspirasi Warga, Kapolres Tanjung Balai Menyapa Warga Dalam Kegiatan Jumat Curhat

Sabtu, 20 April 2024 - 12:05 WIB

Ke Sekolah Tanpa Alas Kaki, Bintara Kesehatan Sigap Obati Luka Anak Papua

Sabtu, 20 April 2024 - 11:41 WIB

Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Berikan Bantuan Tenaga Pendidik Untuk Sekolah Terpencil Perbatasan Papua Selatan

Sabtu, 20 April 2024 - 11:37 WIB

Harga Gabah Anjlok, Danrem 081/DSJ Bantu Petani Tekan Biaya Operasional

Sabtu, 20 April 2024 - 11:28 WIB

Viral Bocah di Simalungun Korban Bullying-Tubuh Ditendang, Polres Simalungun Bergerak Cepat Datangi TKP

Berita Terbaru

HEADLINE

Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti

Sabtu, 20 Apr 2024 - 13:12 WIB