Karo, Agaranews.com – Perhatian Pemerintah khususnya Pemkab.Karo agaknya hanya buat yang terlihat saja,hanya di Wilayah perkotaan karena disana sering dilalui oleh Pejabat,baik Pejabat Provinsi maupun Pejabat Pusat.
Seperti macam kami dipinggiran ini manalah diperhatikannya,lihatlah jalan lebih kurang sepanjang 20 km,mulai dari Desa Limang sampai ke Desa Rih Tengah,jalannya amburadul,bebatuan bertebaran dijalanan,jalan berlobang sangat dalam,kalau hujan,kami sulit keluar karena selain licin,lobang-lobang ditengah jalan itu bisa membuat kendaraan kita terperosok kedalam,ujar Ginting warga setempat kepada awak media ini,pada Selasa 14 April 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ginting melanjutkan,seharusnya jarak tempu dari Desa kami Rih Tengah ini ke Ibukota Kabupaten,hanya 2 jam,namun karena jalannya rusak parah begini bisa mencapai 4 jam lebih.
Coba bayangkan bagaimana kalau ada yang sakit atau ada warga yang mau melahirkan, nyawa mereka jadi taruhannya, selain itu dengan rusaknya jalan kekampung kami ini,tentu warga kesulitan untuk membawa hasil panen mereka kepusat pasar di Kabanjahe,karena angkutan tidak lancar,hanya sekali satu hari ada angkutan ke kota,itupun kalau tidak hujan,tambahnya lagi.
Sementara itu berdasarkan survei kami dilapangan,apa yang dikatakan Ginting benar adanya,sepanjang +- 20 km,Jalan dari Desa Limang sampai ke Rih Tengah kupak – kapik,seakan memang tak ada perbaikan akses jalan kedaerah ini.
Sedangkan di Desa Rih Tengah ini ada PT.Wampu Elektrik Power yang mensuplai aliran listrik ke – 3 Kabupaten, jelas ini sebuah perusahaan raksasa, karena Cabangnya bukan hanya di Tanah Karo,tapi ada dibeberapa daerah lain.
Untuk itu kami mencoba menanyakan kepada Manager PT.WEP, Mr.Ghoolie dikantornya di Desa Rih Tengah,tentang dana CSR yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan penduduk setempat salah satunya fasilitas jalan atau kepetingan umum lainnya.
Disini Mr.Ghoo mengatakan,bahwasan nya dana CRS PT WEP ada setiap tahun,dan itu kita bangunkan ke ada lima titik jembatan,yang mana sebelum kita bangun, jembatannya masih memakai kayu,sekarang sudah kita rubah menjadi plat yang kokoh,dan juga kita gunakan untuk perbaikkan pengaspalan khususnya yang dekat dengan kampung,tapi ini kan jalan Kabupaten, bukan berarti kita yang harus perbaiki semua donk…ini kan tanggung jawab Pemkab.Karo dalam hal ini PU.Daerah Karolah.
Mr.Ghoo yang didampingi stafnya Jenny menambahkan,masalah dana CSR kita koordinasikan dengan Bappeda Kab.Karo,atas saran dan usulan merekalah dana itu mau diapakan,ketika ditanya berapa besaran dana CSR yang dialokasikan,stafnya Jenny menimpali,sebaiknya tanya langsung ke Bappeda,karena kami tidak boleh membukanya kepada siapapun selain antara kami dan pemerintahan.
Kami juga menanyakan,seputar bantuan PT.WEP untuk penanggulangan wabah covid-19 yang kini tengah hangat diperbincangkan,khususnya bantuan yang mereka berikan kepada warga Kec.Kuta Buluh, mengingat PT Raksasa ini berada dalam kawasan Kec.Kuta Buluh.
Lagi – lagi Mr.Ghoo mengatakan,tanyakan langsung ke Bappeda karena atas saran mereka bantuan berupa uang tunai sebanyak Rp 50.000.000 ( 50 jt ) dan ADP sebanyak 800 unit kami serahkan langsung kepada Ketua Gugus Tugas,Martin Sitepu,jadi masalah bantuan itu mau dialokasikan kemana,tanya saja langsung kepada mereka,dan untuk warga Kec.Kuta Buluh yang baru kita bantu hanya Desa Rih Tengah,yakni berupa masker sebanyak 500 buah,ujarnya lagi. Lia Hambali. RED