Aceh Barat Agaranews.com -Masyarakat meminta Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat dan (DPRA) Provinsi Aceh mengusulkan alokasi dana otonomi khusus (otsus) 2021 untuk pembangunan jalan dan jembatan di pedalaman.
“Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sangat kami harapkan, Empat gampong tersebut yaitu Gampong Seuradeuk, Lubok Panyang, Alue Empeuk dan Alue Bilie. Kondisi jalan disana saat ini masih tanah akibatnya menyulitkan aktivitas warga. Keuchik Seuradeuk, Khariaman mengatakan kondisi jalan berlumpur apalagi jika turun hujan jalan akan sangat sulit dilalui. “Sekitar 8 kilometer lagi yang belum diaspal. Jika ada orang sakit yang ingin melintas kami terpaksa harus ramai-ramai turun untuk menarik kendaraan yang terjebak,” terang Khariaman saat dikonfirmasi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementar itu Sulaiman (45) Masyarakat Gampomg yang sama meminta Pihak eksekutif dan Legislatif kabupaten Aceh Barat agar mengusulkan rencana alokasi dana otsus 2021 untuk pembangunan jalan aspal menghubungkan Kecamatan Sungai Mas –Woyla timur, lintasan itu memiliki lebih empat desa yang belum tersentuh aspal sejak Indonesia merdeka.
Namun, kata Sulaiman, pihak legislatif dan eksekutif masih belum menggusulkan anggaran untuk jalan itu, dengan dalih untuk pemerataan dan pembangunan infrastruktur tidak menumpuk pada kecamatan tertentu, masyarakat sangat berharap pihak legislatif dan eksikutif tidak hanya menilai dari atas meja.
“Sejak Indonesia merdeka, daerah kami belum pernah tersentuh aspal sedikit pun, parahnya, jika sedang kondisi hujan, maka jalan sangat licin dan batu yang berserakan yang sangat sulit dilalui kendaraan. Jika ada orang sakit, terpaksa digendong dan mobil didorong Rame-rame bila melewati jalan rusak dikawasan perbukitan yang penuhterjal,”keluhnya.
Apabila jalan penghubung antar duan kecamatan itu, berhasil dibangun pada tahun 2021, maka tidak ada lagi kawasan pedalaman yang terisolir di Aceh Barat, jalan tersebut bisa digunakan untuk tujuan dari desa menuju jalan nasional Meulaboh – Tangse dan Meulaboh-Banda Aceh
Masyarakat juga menyatakan kecewa karena dibatalkan rencana pembangunan jembatan gantung untuk menghubungkan dua desa di Kecamatan woyla timur, yakni Gampong Seuradeuk dan menuju sungai mas, sebab hingga kini belum tersedia jembatan untuk masyarakat menyebrangi sungai tersebut.
“Selama ini masyarakat harus melintasi dengan menyebrangi sungai itupun menanti saat air sungai surut. Bukan kah ini bagian desa terisolir yang mestinya segera dibangun,”tegas Sulaiman.
Hal Senada juga disampaikan Camat Woyla Timur, War Johan, menambahkan, pembangunan jalan penghubung Kecamatan Sungai Mas dan Woyla timur itu merupakan harapan rakyat pedalaman dan sudah lama diperjuangkan dan baru rencana dilaksanakan pada 2021 sudah di usulkan dalam Musrembang tingkat kecamatan beberapa bulan yang lalu.’ungkapnya
Johan, menyampaikan, pada 2017 diakui ada pembangunan jalan aspal sepanjang 700 meter dari sungai mas dan rencananya jalan penghubung dua kecamatan tersebut akan dikerjakan sampai tuntas dan dilanjutkan pembangunan untuk konektivitas menggunakan dana otsus 2019 tetapih itu juga gagal.
Kegagalan itu menurut Johan akiban kondisi jalan yang belum layak untuk di Aspal, masih membutuhkan untuk pengerasan. Insya ALLAH Pada tahun ini bakal di Aspal jalan itu.
“Saya pikir hal yang wajar ketika masyarakat hari ini menyatakan kekecewaaannya kepada pemerintah yang belum menganggarkan anggaran untuk pembangunan jalan penghubung kawasan mereka yang sudah menjadi hajat hidup orang banyak dan sudah lama dinanti,”tutupnya.’(Raja)