* Dalam periode beliau, Bupati Agara tahun 1999-2004, kecamatan dan desa bertambah
Oleh : Januar Pagar M.Lubis
Siapa yang tidak mengenal, H.Armen Desky, Bupati Aceh Tenggara(Agara), periode 1999-2004 di Aceh Tenggara! Saya yakin, masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara, mayoritas mengenal beliau sebagai kepala daerah, Sosok pemersatu, pengayom, dan pemekar daerah di Bumi Sepakat-segenap Leuser Tanoh Alas Metuah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada waktu jabatan H.Armen Desky, kecamatan dan desa di Aceh Tenggara banyak mekar.Dari 9 kecamatan menjadi 16 kecamatan, dan desa(kute) dari 250 desa menjadi 385 desa. Kebijakan H.Armen Desky yang dibantu oleh staf, termasuk berani dan beresiko pada zamannya,namun kebijakan itu sangat bermanfaat kepada masyarakat, lahan bertambah, pembangunan,dan pemerintahan(birokrasi) dengan tambahnya jabatan kepala desa(pengulu kute), yang diikuti dengan dana desa yang melimpah.
Salah satu contoh, dampak kebijakan beliau di Kecamatan Leuser, dari 6 desa dimekarkan jadi 23 desa, sekitar tahun 2004. Kepala desa yang dulunya 6 orang, bertambah menjadi 23 orang, ditambah perangkat desa dan BPD/ BPKute.
Selain itu, sekarang di Kecamatan Leuser sudah dibangun jalan raya, Kantor camat, Puskesmas, Kantor BPP, Poskesdes, SD negeri, SMP negeri, SMA negeri, Kantor BPBD, dan bangunan desa.
Kesaksian salah satu mantan anggota DPRD/ DPRK Aceh Tenggara, Buhari Esman Tambunan (Opung) sewaktu periode H.Armen Desky bupati, dikala hidupnya, mengatakan dan mengakui, bahwa H.Armen Desky adalah sosok bupati pemersatu, pengayom, toleran, pluralis, dan nasionalismenya tinggi.Terbukti, ada permasalahan di Kecamatan Deleng Pekhison, tentang ternak dikalangan orang Batak(Tapanuli) yang diprotes, namun H.Armen Desky membuat kebijakan win-win solution, dengan membuat kandang ternak, jauh dari aliran sungai, supaya warga muslim tidak terganggu, ujarnya.”
Tahun 1990-an, ketika ada “kesalah-pahaman” antara oknum warga di desa Lawe Sumur, dengan masyarakat Pangkirapan(Lembah Maju) Kecamatan Babul Rahmah, H.Armen Desky berusaha menyelesaikan dan mendamaikan, dengan baik, penuh toleran, serta selesai.
Juga, di zaman tak enak, ketika saudara kita, Gerakan Aceh Merdeka(GAM) bergejolak,beliau mau mengayomi untuk tujuan kedamaian, keamanan, supaya daerah tertentu tidak “merah” dan ” “angker” di daerah Aceh Tenggara.
Kini, H.Armen Desky di usia tuanya yang sudah 70-an, masih merindukan dan berjuang untuk pemekaran provinsi ALABAS, untuk kemakmuran rakyat, agar pemuda-pemudi di daerah pemekaran bisa PNS/ ASN, khususnya yang sarjana, dan menambah lapangan pekerjaan; Sekalipun saat ini masih ada hambatan dan “ganjalan” untuk memuluskan Provinsi ALABAS( Aceh Leuser Antara bagian Barat dan selatan). Semoga cita-cita dan kerinduan beliau terkabul, dan Allah memberikan kesehatan, kekuatan, dan panjang umur kepada H.Armen Desky, Sosok pemersatu, pengayom, pluralis, nasionalis, dan bapak pemekar daerah untuk kemaslahatan warga.
Penulis: Warga, Jurnalis Agaaranews, dan pemerhati kebijakan, tinggal di Aceh Tenggara.