Miriiisss,…!!! Balita Asal Stabat Tenggelam dan Meninggal Di Kolam Pemandian Air Panas Pariban

LIA HAMBALI

- Redaksi

Rabu, 19 Mei 2021 - 14:23 WIB

4019,659 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanah Karo, Agaaranews.com – Peristiwa dan musibah yang menimpa seorang balita asal Stabat ini diketahui Kapolsek Simpang Empat, AKP.A. Ridwan Harahap dari laporan warga melalui telpon selulernya, pada 18/05/2021 sekira pukul 19.00 Wib.Mendapat laporan dari masyarakat tersebut, Kapolsek dengan sigap merespon berita itu dengan langsung memerintahkan, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, IPDA.Mona Tarigan beserta Kanit Intel, AIPTU.Mas Depari dan satu anggota, AIPTU. Tojo Simanjuntak, serta Babin Kamtibmas, AIPDA.Deni Andresas untuk segera menindak lanjuti kabar yang mengenaskan itu.Pukul 19.30 Wib Tim yang dipimpin oleh Kanit Reskrim, IPDA.Mona Tarigan langsung bergerak menuju RS Amanda Berastagi, dikarenakan sesuai dengan informasi yang didapat bahwa balita malang itu dilarikan ke RS tersebut.

Setiba di RS Amanda, pihak RS mengatakan bahwa bocah yang diketahui bernama, ABDULLAH yang masih berumur 4 tahun itu telah dibawa keluarganya pulang ke Stabat, karena menurut pemeriksaan pihak RS bocah malang itu telah dinyatakan meninggal dunia.Kemudian Tim menuju ke Kolam Pemandian Air Panas Pariban yang berada di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk Olah TKP. Setiba dilokasi Tim dari Polsek Simpang Empat langsung menemui Manager Kolam Pemandian Air Panas Pariban, Ardian Surbakti.

Baca Juga :  Sambut HUT Bhayangkara Ke 75, Polsek Medan Area Berbagi Dengan Sesama

Dihadapan petugas, Ardian Surbakti menerangkan, jika kejadiannya terjadi sekira pukul 15.00 Wib, itupun setelah pihak keluarga membawa anak tersebut ke Pos Pembelian Tiket yang diterima adek saya Ewis Surbakti kemudian dilaporkan kepada saya, melihat hal itu pihaknya langsung membawa Abdullah ( 4 thn ), Islam putra dari Julian Helmi ( sekitar 38 thn ), ke Puskesmas terdekat dan ditangani oleh Bidan Eva Sitepu ( Pukul 19.35 Wib ), namun karena keadaannya sudah sangat lemas, maka oleh Bidan diusulkan untuk membawa ke RS Amanda Berastagi, tiba di RS sekitar pukul 20.20 Wib langsung ditangani oleh, dr. Maya dengan memberikan bantuan pernafasan, namun malang sekitar pukul 20.30 Wib 15 menit kemudian Abdullah dinyatakan meninggal dunia dan pukul 20.45 Wib korbang langsung dibawah keluarganya ke Stabat, ujar Ardian.Manager Pemandian Kolam Air Panas Pariban ini menambahkan, atas kejadian itu, pihak keluarga tidak menuntut apa – apa dan biaya RS bererta Ambulance untuk mengantar mereka ke Stabat kita bantu, justru mereka mengucapkan terimakasih kepada kita. Bahkan neneknya sendiri mengatakan kalau bocah itu memang ada riwayat penyakitnya, dan perly juga diketahui kolamnya tidak begitu dalam, hanya 60 Cm, lagian anak dibawah umur itu dibawah pengawasan orang tua, jadi atas musibah ini bukan kesalahan pengusaha Pariban , tambahnya dihadapan Tim Petuga dari Polsek Simpang Empat.

Akan tetapi ketika Kanit Reskrim, IPDA.Mona Tarigan menanyakan apakah ada disediahkan pelampung untuk mengantisipasi musibah seperti ini, Ardian menjawab, ” Tidak Ada, karena ini Kolam Renang bukan air mengalir,” jawabnya.Dan apakah ada dihimbauan agar setiap kolam itu mana untuk anak – anak, dewasa kedalaman berapa yang bisa dimasukin anak – anak, lagi – lagi Ardian mengatakan, ” Ada tapi tidak setiap kolam ” karena sekarang banyak himbauan terkait covid 19 yang harus mematuhi Prokes, dan kolam tempat anak itu mandi tidak dalam hanya semata kaki orang dewasa, katanya.

Tapi setelah Tim meninjau kelokasi kolam dimana Bocah Abdullah mandi, terpantau bahwa kolamnya cukup dalam, kalau kolamnya penuh dapat diyakini anak – anak yang kurang pandai berenang pasti tenggelam, sementara pihak pengelolah tidak menyediahkan pelampung, jadi musibah ini dinilai termasuk salah satu kelalaian orang tua dan pengusaha Pemandian Kolam Air Panas Pariban. ( Lia Hambali )

 

 

 

Berita Terkait

Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Kembali Gagalkan Penyelundupan Di Sekitar Patok BSP 57
KRYD Pasca Ops Ketupat, Polres Tanah Karo Stand By Pengaturan di Daerah Wisata
Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti
Guna Mengetahui dan Menyerap Aspirasi Warga, Kapolres Tanjung Balai Menyapa Warga Dalam Kegiatan Jumat Curhat
” House of Silence ” Bentuk Nilai Toleransi Yang Di Implementasikan di Jerman 
Ke Sekolah Tanpa Alas Kaki, Bintara Kesehatan Sigap Obati Luka Anak Papua
Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Berikan Bantuan Tenaga Pendidik Untuk Sekolah Terpencil Perbatasan Papua Selatan
Harga Gabah Anjlok, Danrem 081/DSJ Bantu Petani Tekan Biaya Operasional

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 13:31 WIB

Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Kembali Gagalkan Penyelundupan Di Sekitar Patok BSP 57

Sabtu, 20 April 2024 - 13:25 WIB

KRYD Pasca Ops Ketupat, Polres Tanah Karo Stand By Pengaturan di Daerah Wisata

Sabtu, 20 April 2024 - 13:12 WIB

Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti

Sabtu, 20 April 2024 - 13:03 WIB

Guna Mengetahui dan Menyerap Aspirasi Warga, Kapolres Tanjung Balai Menyapa Warga Dalam Kegiatan Jumat Curhat

Sabtu, 20 April 2024 - 12:05 WIB

Ke Sekolah Tanpa Alas Kaki, Bintara Kesehatan Sigap Obati Luka Anak Papua

Sabtu, 20 April 2024 - 11:41 WIB

Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Berikan Bantuan Tenaga Pendidik Untuk Sekolah Terpencil Perbatasan Papua Selatan

Sabtu, 20 April 2024 - 11:37 WIB

Harga Gabah Anjlok, Danrem 081/DSJ Bantu Petani Tekan Biaya Operasional

Sabtu, 20 April 2024 - 11:28 WIB

Viral Bocah di Simalungun Korban Bullying-Tubuh Ditendang, Polres Simalungun Bergerak Cepat Datangi TKP

Berita Terbaru

HEADLINE

Bergerak Peduli, Kodim 1702/Jayawijaya Gelar Karya Bakti

Sabtu, 20 Apr 2024 - 13:12 WIB