[URIS id=3050]
Agaranews.com Kutacane 02-03-2020 – Morina uli umur tujuh (7) tahun di desa lawe Loneng gabungan kec.lawe sigala gala kabupaten Aceh Tenggara, Senin (02/03/2020). Selama 5 tahun terakhir, anak dari waldemar Nababan dan liner Boru raja guguk ini terbairing lemas. Tak berdaya. Tubuhnya ringkih. Hanya kulit membalut tulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, untuk tersenyum pun dia kesulitan. Konon lagi menggerakan tubuh. Dia belum bisa merasakan kehidupan layak nya, anak bisa bermain dengan teman sebaya. Anak ke empat (4) dari pasangan waldemar nababan dan liner Boru raja guguk ini menatap hari dengan penuh pilu
Sang ibu, liner Boru raja guguk, mengaku kepada awak media Agaranews pada umur (dua)2 tahun awal nya anak kami step dan kejang,kejang dan membawa putri kami berobat. Mulai dari pengobatan tradisional hingga medis di puskesmas Lawe sigala gala kecamatan,Lawe sigala gala, kabupaten Aceh Tenggara.
“Namun belum sembuh juga,”sudah (lima)5 tahun kata liner Boru raja guguk, sehingga haya pasrah.
Pagi tadi, dia memangku putrinya. Duduk di depan pintu rumah nya yang milik keluarga. liner Boru raja guguk tak memiliki uang mencukupi membawa anaknya berobat lagi
“Saat ini kami hanya bisa berdoa kepada yang mahakuasa agar membukakan jalan kesembuhan putri kami,”kata liner Boru raja guguk. ke awak media Agaranews, Sang suami hanya kuli di kebun warga, sehingga tak memiliki pendapatan memadai membiayai buah hatinya. Apalagi membiayai pengobatan putri yang ke empatnya itu.
Liner Boru raja guguk mengaku hingga saat ini belum pernah menerima donasi ataupun bantuan dari pemerintah daerah.kepada media Agaranews, 02-03-2020
Liner Boru raja guguk juga ada mengakui dulu pernah di rawat di puskesmas Lawe sigala gala, dan dua bulan yang lalu ada di beri roti dari posyandu, tapi sehabis dua bulan yang lalu tidak ada apa pun lagi di beri oleh posyandu ujar liner Boru raja guguk .
Liner Boru raja guguk mohon kepada pemerintah untuk bisa membantu anak kami dalam probatan anak nya.(H. Desky)