JAKARTA, AGARANEWS – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali mencatat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh Covid-19 sebanyak 22 orang sehingga total menjadi 134. Sementara itu penambahan kasus positif bertambah sebanyak 196 sehingga total menjadi 1986 dan jumlah yang meninggal dunia bertambah 11 sehingga total mencapai 181 per Jumat (3/4).
Catatan pemerintah juga menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 971 jiwa per 3 April. Setelah DKI Jakarta, ada Banten dengan 170 pasien positif, Jawa Barat dengan 225 pasien, Jawa Timur dengan 155 pasien, Jawa Tengah 114 pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, data hasil penambahan tersebut didapatkan melalui pemeriksaan melalui laboratorium yang dilakukan pemerintah setelah memeriksa 7.924 spesimen Covid-19 dari 32 Provinsi, termasuk di dalamnya 120 kabupaten/kota.
Permiksaan spesimen tersebut sekaligus menjadi salah satu kunci di dalam pemutusan rantai penularan covid-19 dengan menemukan kasus baru di tengah masyarakat, sehingga Pemerintah dapat melakukan pencegahan secara maksimal.
“Salah satu kunci di dalam pemutusan rantai ini adalah menemukan kasus-kasus baru, menemukan kasus positif yang masih berada di tengah-tengah masyarakat, sehingga kita berharap bisa kemudian memutuskan ini, dan bisa melakukan pencegahan dengan cara yang maksimal. Oleh karena itu, maka kita akan memperbanyak lagi fasilitas penguji untuk pemeriksaan covid-19 ini,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penangguangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (3/4).
Perlu diketahui bahwa saat ini sudah ada 48 laboratorium yang beroperasi dengan kapasitas masing-masing, yang dalam hal ini Pemerintah akan berupaya untuk menambah lagi. Kemudian, Pemerintah juga mengaktifkan beberapa alat diagnostik yang semula dipakai untuk pemeriksaan TBC, yang ternyata secara teknologi bisa dikonversi untuk digunakan melaksanakan pemeriksaan covid-19.
“Ini cukup banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh wilayah tanah air, namun masih diperlukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa setting. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semua,” kata Yuri.
Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Indonesia juga mengingatkan bahwa wilayah Indonesia telah memasuki musim pancaroba yang mana dalam pada musim tersebut juga berpotensi tumbuhnya wabah penyakit Demam Berdarah. Masyarakat diimbau agar dapat melakukan upaya pencegahan sehingga tidak memperburuk kondisi di tengah pandemi Covid-19.
“Saya ingatkan pada musim pancaroba di bulan bulan April-Mei secara statistik kita masih sering menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah. Oleh karena itu, jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemik covid-19. Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah. Waktu kita cukup banyak berada di rumah. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikuti terus perkembangan penyakit ini. Silahkan melihat di website covid19.go.id, call center 119, 117, atau hubungi Halo Kemkes di 1556 7, dan juga di banyak sekali aplikasi aplikasi online yang bisa kita baca bersama. Sekali lagi, ini cara yang terbaik. Kalau kita akan memutuskan ranti penularan,” tutup Yuri. (RED)