ROKAN HULU-Luar biasa, Inilah Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Wimpiyanto Hardjito SIK MM, Tingkat Kedua Perwira Menegah Kepolisian Republik Indonesia yang begitu peduli dengan Pemeliharaan Ketertiban Dan Keamanan Masyarakat (Harkamtibmas).
Kali ini lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2000 di dampingi Kapolsek Kabun IPTU Aguswandi terjun langsung ke Masyarakat, tepatnya di Kantor Pabrik PMKS PT FAA Desa Aliantan untuk mediasi dinamika antara Management PT FAA Desa Aliantan dengan Pengurus DO Suplayer PT FAA Rabu (1/6/2022) pukul 16.50 Wib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam mediasi tersebut Tokoh Masyarakat Yusriadi bergelar Dt Paduko, menegaskan terkait dengan dikeluarkannya kebijakan baru dari management Pabrik PT FAA Desa Aliantan
Karena Pengurus Suplayer/DO tidak diperbolehkan lagi untuk masuk ke Area Pabrik PT FAA agar aturan itu dapat ditinjau kembali jangan sampai ada yang merugikan tenaga kerja atau masyarakat Desa Aliantan.
“Apabila aturan baru itu tetap dilanjutkan, maka sebanyak 25 orang pengurus Suplayer/Do PT FAA Desa Aliantan akan kehilangan lapangan Pekerjaan dan itu tentu tidak kita inginkan,” katanya.
Di tempat yang sama Tokoh Masyarakat Herman bergelar Dt Majendo Dia, hadir dalam melaksanakan mediasi diharapkan dapat menghasilkan keputusan atau solusi yang terbaik, baik buat Perusahaan maupun karyawan atau tenaga kerja.
Sementara, Koordinator SSL PT FAA, Andika dirinya hadir sebagai perwakilan dan perpanjangan tangan dari managemen Perusahaan PT FAA Aliantan atas Aturan dan SOP dari Perusahaan PT FAA sudah bulat.
“Keputusan dari Managemen bahwa Pengurus dari Suplayer/DO tidak diperbolehkan Masuk ke Pabrik PT FAA Aliantan,” tuturnya
Andika berharap kepada Tokoh Masyarakat, Pemerintah Desa dan para tenaga kerja dapat memahami dan mentaati kebijakan yang telah dibuat oleh managemen Pabrik PT FAA Desa Aliantan.
Sedangkan, pihak SPTI berharap kepada pihak managemen agar dapat memberikan keputusan dan solusi yang dapat dirasakan dengan baik Masyarakat
Sehingga masyarakat dan Suplayer masih mau mengantar TBS Kelapa Sawit ke PT FAA supaya Tenaga Kerja Bongkar muat SPTI tidak terimbas karena tidak ada TBS yang masuk.
Atas hal itu, Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK MM menyarankan kepada Pihak Perusahaan PT FAA Desa Aliantan agar menyediakan Ruang Pantau Khusus untuk pengurus Suplaye melaui CCTV dan layar Monitor
“Sehingga Pengurus Suplayer tetap dapat bekerja tanpa harus masuk ke Pabrik PT FAA Desa Aliantan,” paparnya
Untuk mewujudkan tersebut, katanya, dengan langkah-langkah yang telah dilakukan melaksanakan Koordinasi dengan Kasat Intelkam Polres Rohul, melaksanakan Koordinasi dengan Ketua SPTI Kabupaten Rohul
“Kapolsek Kabun bersama Tokoh Masyarakat dan pemerintah Desa Aliantan melakukan mediasi antara Management PT FAA Desa Aliantan dengan Pengurus Do Pabrik PT FAA,” sebut Pria yang bertugas di Polres Cilacap.
Masih, Eks Kapolres Meranti menegaskan kepada Kapolsek Kabun memerintahkan Personel Polsek Kabun untuk melakukan pengamanan di PT FAA Desa Aliantan.
“Unit IK Polsek Kabun melakukan penggalangan kepada Oengurus DO Pabrik PT FAA Desa Aliantan agar tetap menjaga Kamtibmas,” pungkas Perwira Dengan Dua Melati yang konon kabarnya pernah mengabdi di Ambon
Terpantau mediasi berjalan situasi Kamtibmas dalam keadaan aman dan Kondusif dengan hasilnya pihak Perusahaan PT FAA Desa Aliantan akan menyediakan Ruang Pantau Khusus untuk pengurus DO melaui CCTV dan layar Monitor, sehingga Pengurus tetap dapat bekerja tanpa harus masuk ke Pabrik untuk Penerimaan TBS akan dibuka kembali pada Kamis (2/6/)2022 dengan aturan dan ketentuan yang baru.
Turut hadir dalam giat mediasi itu Kapolres, Kapolsek Kabun, Koordinator SSL PT FAA Andika Manager PT FAA Muhammad Nuh, Humas PT FAA Harahap Manager Pembelian PT FAA Zeki, Kades Aliantan M Rois Zakaria
Kemudian, Tokoh Masyarakat Desa Aliantan Herman (Dt Majendo) Yusriadi (Dt Paduko), Pengurus Sulayer / DO beserta Anggota Ketua SPTI PT FAA, beserta Anggota, Petugas Pengamanan, Polsek Kabun 15 Personel, Sabhara Polres 12 Persone dan TNI 10 Personel
(Huma Polres Rohul)
