GAYO LUES, AGARANEWS – Berkurangnya jatah pupuk subsidi se-Indonesia sangat dirasakan oleh petani termasuk di Kabupaten Gayo Lues yang merupakan salah satu lumbung pertanian dan perkebunan di dataran tinggi Gayo.
Kelangkaan pupuk subsidi pun sangat terasa di kabupaten Gayo Lues tentu ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat untuk mengatasi hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berkaitan dengan hal itu Pemerintah kabupaten Gayo Lues kembali menggelar musyawarah lanjutan di ruang kerja Bupati Gayo Lues Jumat 14 Februari 2020.
Bupati Gayo Lues Haji Muhammad Amru didampingi ketua DPRK H.Ali Husin saat memimpin rapat mengatakan masalah pupuk subsidi harus secepatnya diatasi agar bisa segera disalurkan ke masyarakat dan mengenai biaya angkut pupuk dari Aceh Tenggara yang tidak masuk ke dalam subsidi maka pihak distributor disarankan membuat permohonan ke pemerintah daerah agar segera teratasi.
Bupati Gayo Lues menegaskan akan membuat regulasi terkait harga eceran agar pihak pengecer tidak lagi menjual di atas harga normal dan Pemkab Gayo Lues akan memberlakukan pengawasan yang ekstra ketat sesuai dengan zona.
Bupati juga menegaskan jika sudah berjalan keputusan yang ditentukan pemerintah agar seluruh kios yang menjual pupuk bersubsidi harus membuat plang atau papan nama-nama pupuk didepan kiosnya masing-masing dan harus menetapkan harga sesuai merek pupuk.
Musyawarah ini sekaligus akan menetapkan regulasi harga pupuk subsidi di empat zona antara lain untuk zona 1 dan 2 yakni Kecamatan Blangkejeren, Dabun Gelang, Kutapanjang, dan Blangjerango dengan harga jual ditetapkan Rp100.000 pesan untuk zona 3 Kecamatan Pantan Cuaca Gaib Putri Betung dijual maksimal Rp. 115.000, Sedangkan untuk zona 4 yakni Kecamatan Terangun Tripe Jaya dan Pining Dijual Rp110.000.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues Zakaria mengatakan sebanyak 30 ton pupuk subsidi sudah berada di Blangkejeren Kini Tinggal menunggu proses penyalurannya saja musyawarah kedua terkait mengatasi kelangkaan pupuk subsidi di Gayo Lues ini juga akan kembali digelar seperti pembahasan surat permohonan dari distributor terkait ongkos angkut harga eceran paling tinggi hingga membuat payung hukumnya supaya tidak menuai permasalahan di kemudian hari ini melibatkan seluruh distributor dan pengecer pupuk subsidi di Gayo Lues serta melibatkan DPRK dan pihak Kepolisian, jelasnya. (ABDIANSYAH)