KUTACANE.Agara News Com | Berbagai kalangan pegawai Negeri Sipil mempertanyakan transparansi pengelolaan dana potongan bulanan dari Aparat Sipil Negara (ASN), yang dikelola pihak Kepala Sekretariat Korpri Aceh Tenggara yang jumlahnya lumayan besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Hal ini, setiap bulannya gaji ASN dari berbagai golongan di lingkungan Pemkab Aceh Tenggara dipotong untuk dana Korpri Tersebut
anehnya , Dalam pengelolaan penggunaan Pemotongan Gaji ASN tersebut, terkesan tertutup, bahkan dana yang dipotong lebih dari ribuan pegawai negeri tersebut, tak pernah disampaikan secara umum pada SKPK yang berada di Aceh Tenggara.
Hal ini, Dalam Potongan dana Korpri tersebut diambil dari gaji ASN di lingkungan Pemkab Agara, bukan dari dana pribadi, kata Muhammad Saleh, salah seorang ASN di Aceh Tenggara, karena itu pengelolaan dan penggunaannya harus transparan dan terbuka serta tidak boleh tertutup.
Masalahnya, pemotongan pada setiap PNS juga dilakukan secara terbuka dan diuraikan dalam slip gaji bulanan setiap ASN di lingkungan Pemkab Aceh Tenggara, lantas kenapa penggunaannya terkesan tertutup dan seolah-olah dana tersebut dana pribadi atau proyek tahunan .
Oleh Karena itu ,bagi kepala Sekretariat Korpri Agara. “Kepada siapa dibagikan dan diberikan, kapan disalurkan bantuannya dan siapa saja yang boleh menerima dana tersebut, berapa per bulannya dana potongan Korpri tersebut disalurkan pada ASN, dan berapa orang ASN yang meninggal dan harus menerima santunan lewat dana Korpri tersebut, sampai sekarang tampaknya tak jelas dan informasinya sengajaditutup rapat-rapat,” ujar Saleh Selian.
Hal ini Seharusnya, jika Kepala Sekretariat Korpi mau jujur dan terbuka agar tidak mengundang kecurian berbagai elemen masyarakat terutama ASN, harus ada pemberitahuan bulanan pada setiap SKPK secara singkat dan sederhana yang isinya memuat berapa hasil potongan gaji bulanan ASN dan berapayang dikeluarkan dan untuk apa penggunaannya dalam setiap bulan. Bukan malah seperti saat ini.
Dari pihak pengelola terutama Kepala Sekretariat terkesan diam-diam saja,padahal jika menggunakan uang orang banyak atau uang dari hasil potongan gaji ribuan ASN di Aceh Tenggara, seyogiyanya harus transparan dan terbuka, tujuannya agar terhindar dari penyalahgunaan dana yang dipercayakan oleh ribuan PNS.
Oleh Sebab itu, agar transparan terbuka serta bisa diketui oleh publik, sudah sepantasnya pihak Inspektorat Kabupaten juga turun untuk memeriksa pengelolaan dan penggunaan dana Korpi Aceh Tenggara yang diduga jumlahnya mencapi Rp.25 juta setiap bulannya.
Kepala Sekretariat Korpri Aceh Tenggara, Sudarmi kepada Media ini diruang kerjanya Jumat (26/3) mengatakan, tidak ada kewajiban pihaknya dari Korpri harus menjelaskan penggelolaan dan penggunaan dana potongan korpri dari setiap ASN kepada SKPK yang ada.
Pada Umum nya, Terkait jumlah total dana potongan Korpri yang bersumber dari potongan gaji 4.409 ASN di Lingkungan Pemkab, Sudarmi juga menjelaskan, totalnya berjumlah Rp.20 Juta, dengan rincian untuk 2.674 ASN Golongan III dikenakan potongan Rp.8.000 setiap bulannya.
Untuk 948 orang ASN Golongan IV dikenakan potongan sebesar Rp.10.000 per orang, untuk 769 orang ASN golongan II dikenakan potongan gaji sebesar Rp.6.000 setiap orangnya dan untuk 18 orang ASN Golongan I,dikenakan potongan gaji sebesar Rp.4.000 setiap orangnya.
Dalam Terhitung sejak Januari 2021 ,untuk uang duka ASN yang meninggal dunia, akan dibantu lewat dana Korpri sebesar Rp.3 Juta,sebelumnya Rp. 500 ribu, sedangkan terhadap anak,suami atau istri ASN yang meninggal dunia akan diberikan uang duka sebesar Rp.1,5 Juta,bahkan untuk bulan Pebruari lalu saja, pihak Sekretariat Korpri Aceh Tenggara terpaksa mengeluarkan uang duka bagi 10 orang ASN yang meninggal dunia atau keluarganya yang meninggal dunia,kata Sudarmi tanpa menjelaskan siapa saja keluarga ASN yang dibantu dan selisih total potongan bulanan gaji ASN Agara untuk Korpri yang diperkirakan sebesar Rp.35.486.000.
Liputan Salihan Beruh.
