Perhiasan emas 24kg peninggalan ratu Sima yang ditemukan Bu Rabinah

Redaksi Jawa Tengah

- Redaksi

Rabu, 31 Agustus 2022 - 11:38 WIB

40412 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JEPARA|AGARANEWS.COM Pada tahun 1964, tercatat di Museum RA Kartini di Jepara, ditemukan emas, berupa perhiasan di dalam sebuah guci atau seperti guci namun mirip kendi karena ada moncong untuk menuang air. Perhiasan emas tersebut ada berbagai bentuk antara lain giwang, gelang, cincin, sabuk dan lain-lain. Semua perhiasan tersebut berupa emas kuning dan putih.

Penemu emas tersebut adalah seorang petani yang bernama Rabinah (almarhum) yang tinggal di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Jepara. Tepatnya di lereng perbukitan Celering, yang oleh warga Desa Tulakan menyebut dengan nama Gunung Genuk. Saat itu emas ditemukan di area persawahan milik Rabinah, diperkirakan berat total emas tersebut sekitar 24 kg, Hal ini seperti diceritakan Sugeng (60 tahun) yang merupakan anak ke lima dari Rabinah.

Emas temuan tersebut diperkirakan peninggalan dar Ratu Shima (648-674M). Sekitar tahun 1979 emas temuan tersebut pernah di pamerkan di Jepara. Rabinah mendapatkan uang Rp 3.500 dari hasil penjualan karcis masuk untuk melihat emas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada saat itu bapak hanya mendapatkan uang Rp 3.500, dari penjualan kacis masuk,” cerita Sugeng, Kamis (10/03/2022) lalu.

Dari hasil penelurusan Semarangsekarang.com ke Desa Tulakan untuk bertemu anak-anak Rabinah, pada saat itu hanya bisa wawancara dengan Sugeng sementara kakak tertuanya Widji dalam kondisi terbaring sakit, sedang adiknya Sriyono terkena tumor di leher sehingga suliit untuk berkomunikasi.

Baca Juga :  Hutan Lindung Antara Karo - Langkat Diperjual Belikan, Pemerintah Tutup Mata

Kondisi rumah Sriyono masih berlantai plester semen dan tidak bisa bekerja karena sakit. Apalagi rumah adik bapak Rabinah yang berdinding anyaman bambu (gedhek). Sungguh ironis, padahal keluarganya pernah menemukan emas bersejarah dengan berat sekitar 24 kg.

Diteliti di Jakarta

Di sisi lain, menurut Sekdin Pariwisata Amin Ayahudi SPd MH, menerangkan bahwa, emas 24 kg itu memang pernah ditemukan di Jepara dan juga pernah dipamerkan. ‘ Emas-emas itu memang pernah ada di Jepara dan pernah di pamerkan. Kebanyakan berupa perhiasan yang berupa emas putih dan kuning dan ada satu yang berupa cincin yang atasnya mirip setempel. Setelah dipamerkan di Jepara, emas-emas tersebut dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Akan tetapi sekarang keberadaannya tidak diketahui dimana?,” jelasnya.

Menurut Amien lagi, Bupati Jepara pada tahun 1990-an membentuk tim untuk menelusuri ke Jakarta, tetapi tidak menemukannya. Dengan alasan berbagai kendala. “Pernah dibentuk tim oleh bupati saat itu, sekitar tahun 90-an, untuk menelusuri keberadaan emas tersebut. Tetapi tidak ketemu keberaadaanya,” jelasnya, melalui sambungan seluler.

Baca Juga :  Kabaharkam Wakili Kapolri Hadiri Penyerahan Hadiah Lomba Kampung Tegep Mandiri Babel

Pada saat yang sama, Kasi Sejarah Dinas Pariwisata yang juga Kepala Musium RA Kartini, Lia Supardianik S. Sos, menyesalkan, kalau emas-emas yang diperkirakan peninggalan Ratu Shima itu sampai hilang. Dia berharap warisan sejarah Jepara itu bisa kembali ke Jepara.

“Kita menyesal dengan hilangnya atau tidak diketahui keberadaan warisan sejarah yang begittu berharga dari Jepara itu. Hal ini, menjadi pembelajaran yang sangat penting buat Jepara untuk tidak menyerahkan benda-benda temuan sejarah kepada pihak lain. Saya pribadi berharap emas itu bisa ketemu dan kembali ke Jepara,” kata Lia. Jumat (11/03/2022) lalu.

Sementara, pada Minggu (13/03/2022) awak media Semarangsekarang.com mencoba menemui Drs Sarno Soepodo yang menurut informasi bahwa dia adalah salah seorang anggota tim pencari warisan Ratu Shima yang di kirim ke Jakarta. Namun ternyata dari Sarno juga sulit untuk mencari informasi yang valid, karena Sarno sudah sering lupa.

“Bapak sudah susah untuk meceritakan sesuatu akhir-akhir ini. Karena ceritanya hanya itu diulang-ulang,” jelas istri Sarno

Red: Hand

 

Berita Terkait

Satgas Yonif 125/SMB Rutin Berikan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat
Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Hadiri Perayaan Paskah – Pantekosta GPDI Se-Tanah Karo
Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan
Dankodiklatal Terima Courtessy Call Kadiskesal
Cegah Penyakit DBD Babinsa Banyudono Bantu Fogging di Desa Bendan
Bersama Warga, Babinsa Gotong Royong Bangun Talud Irigasi
Peringati Hari Kartini Di Medan Tugas, KOOPS HABEMA Bersama Kartini Papua Semarakkan Kegiatan Teritorial
Meriahkan Hardikal Ke-78, Dankodikdukum On Air di Radio SS 100 FM

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 23:07 WIB

Satgas Yonif 125/SMB Rutin Berikan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat

Kamis, 25 April 2024 - 22:46 WIB

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang Hadiri Perayaan Paskah – Pantekosta GPDI Se-Tanah Karo

Kamis, 25 April 2024 - 22:27 WIB

Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan

Kamis, 25 April 2024 - 22:16 WIB

Cegah Penyakit DBD Babinsa Banyudono Bantu Fogging di Desa Bendan

Kamis, 25 April 2024 - 22:13 WIB

Bersama Warga, Babinsa Gotong Royong Bangun Talud Irigasi

Kamis, 25 April 2024 - 22:10 WIB

Peringati Hari Kartini Di Medan Tugas, KOOPS HABEMA Bersama Kartini Papua Semarakkan Kegiatan Teritorial

Kamis, 25 April 2024 - 22:05 WIB

Meriahkan Hardikal Ke-78, Dankodikdukum On Air di Radio SS 100 FM

Kamis, 25 April 2024 - 21:59 WIB

Mantaaappp,…!!! Tim Intel Kodim 0201/Medan Berhasil Ungkap Home Industri Miras Ilegal

Berita Terbaru

HEADLINE

Satgas Yonif 509 Bagikan Daster dan Layanan Gratis Kesehatan

Kamis, 25 Apr 2024 - 22:27 WIB