Agara News. Com, Aceh Tenggara – Terkait adanya dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan dana desa Tanjung Leuser Tahun Anggaran 2019, oleh oknum PJ Kades, Maka LSM Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara (KPK-N) Agara investigasi langsung ke sejumlah fisik pekerjaan di desa setempat.
Junaidi Ketua DPC LSM KPK-N Aceh Tenggara, pada media Agara News. Com, Rabu Siang (29/1) di sekretariat KPK-N jalan Pasar Baru No 86 Desa Pulonas Baru, mengatakan, dengan adanya informasi yang didapat dari masyarakat Desa Tanjung Leuser Kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara, sejumlah pekerjaan fisik dan dana Badan Usaha Milik Kute (BUMK) yang diduga menyimpang dari perencanaan, maka prlu ditindak lanjuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum turun kelapangan LSM KPK-N terlebih dahulu menemui PJ Kades di Kantor Camat Darul Hasanah, yang kebetulan Pj Kades, salah satu staf di kantor camat tersebut.
Saat dikonfirmasi tentang dana BUMK, untuk tahun 2019, Pj kades mengatakan, Dananya sebesar Rp 200.000.000,- akan tetapi hingga sekarang belum ditransfer ke rekening BUMK, karena pengurus yang lama tidak jelas, dan BUMK yang baru belum terbentuk, tapi Pj Kades sudah memerintahkan Sekretaris desa mengadakan musyawarah desa untuk memilih pengurus yang baru.
ketika ditanya Uang BUMK saat ini posisinya di mana Pj Kades, mengatakan masih di rekening desa.
Selanjutnya tambah Junaidi, LSM KPK minta izin untuk investigasi langsung ke lokasi pekerjaan pengerasan jalan, Pj Kades mempersilakan akan tetapi tidak sempat mendampingi.
Lebih lanjut LSM KPK-N meninjau lokasi saluran persawahan didampingi sekretaris desa, akan tetapi sekretaris tidak dapat menjelaskan berapa kedalaman dan ketebalan pondasi, demikian juga dengan tinggi, ketebalan atas dan bawah tembok saluran tersebut.
Dari hasil investigasi dilapangan Junaidi menduga, adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana BUMK, padahal secepat mungkin bisa dibentuk kepengurusan BUMK yang baru dan membuka rekening BUMK, karena sangat kita sayangkan apabila segera ditransfer uang tersebut ke rekening BUMK maka secepat itu juga bisa di kelola, hal tersebut dapat membantu dan memperdayakan ekonomi masyarakat desa.
Pekerjaan pengerasan jalan, menurut salah seorang warga dilokasi mengatakan, penimbunan jalan tersebut dikerjakan lebih kurang dua minggu yang lalu, sementara dibadan jalan ada yang sudah ditumbuhi rumput, diduga ketebalan penimbunan jalan tidak sesuai dengan yang direncanakan, demikian juga dengan papan informasi tidak ditampilkan, ini juga mejadi pertanyaan publik, tukas Junaidi. (TIM)