GAYO LUES, AGARANEWS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gayo Lues, H Thalib S resmi membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada hari ketiga di Kecamatan Putri Betung.
Dalam pidatonya mengatakan, kegiatan ini sebenarnya dasar penetapan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten (RKPK) Gayo Lues untuk tahun 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beliau menyebutkan, musrenbang adalah tuntutan regulasi yang sudah diatur sedemikian rupa dalam perundang-undangan, dan memang harus dipenuhi mengingat kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat tertentu.
“Yang sering terjadi selama ini setelah musrenbang selesai yang sudah kita rumuskan disini hanya sebagian kecil yang tertampung, itu harus dipahami karena anggaran yang kita miliki minim,” sebut Thalib, Rabu (18/2/2020) di Los Pancoran Perak Gumpang.
Dirinya menegaskan, usulan yang tidak dirumuskan saat ini, tidak bisa dimasukkan pada usulan tahun 2021 karna itu sifatnya haram. Namun, kalau yang sudah disepakati akan teraplikasi, jika nanti ada usulan diluar dari program ini maka akan ditolak.
“Untuk itu musrenbang kita kali ini betul-betul merumuskan apa yang dibutuhkan di Putri Betung ini, agar yang kita butuhkan disini dapat ditampung pada tahun 2021 mendatang,” jelasnya.
Sementara, Camat Putri Betung, Muhammad Jon menyebutkan, ada beberapa komoditi unggulan yang ada di wilayah yang dipimpinnya itu seperti Coklat, Kemiri, Kopi, pisang dan jahe. Ini disebabkan karna sebagian besar masyarakat setempat berprofesi sebagai petani dan pekebun.
“Jika dikalkulasikan ada sebanyak 99 persen masyarakat Putri Betung berkerja sebagai petani dan pekebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pada musim panen tiba, komoditi Coklat dan Kemiri bisa mencapai 50 ton lebih perminggu yang dihasilkan oleh para petani dan pekebun, namun pisang juga 4 tronton keluar disetiap minggunya.
Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues H Ali Husin meminta kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan perhatian lebih kepada Kecamatan Putri Betung. Pasalnya, wilayah penghasil coklat itu tidak sama dengan 10 Kecamatan lain yang ada di Negeri Seribu Bukit dan Seribu Hafizh ini.
Iya menyebutkan, Kecamatan lain yang ada di Gayo Lues mempunyai banyak kegiatan fisik seperti pembangunan jembatan, pembangunan jalan dan pembuatan irigasi, sedangkan di Putri Betung hanya fokus dengan bidang pertanian dan perkebunan karna itu yang sangat berkembang ditengah-tengah masyarakat.
“Terkhusus kepada Kecamatan Putri Betung mari kita fokuskan kepada pengembangan untuk meningkatkan komoditi dibidang pertanian dan perkebunan karna banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan disini,” katanya. (RED)
