Tapanuli Selatan, AgaraNews. Com ||Pesantren Bina Insani Desa Sialogo atas inisiatif Bpk Riduan Rambe sebagai Pengelola Pesantren,di jadikan tempat Suluk selama 10 hari mulai 19 Des sampai selesai Hari ini 29 Des 2022 dengan bimbingan Guru Tarekat Naqsabandiyah Mursyidin Khalifah Muda Sir dan Mursyidin Khalifah Umar Dgr dibantu Mursidin Kalimaddin Dgr.
Suluk berarti memperbaiki Ahklak, mensucikan Amal dan menjernihkan Pengetahuan.
Suluk yang baru pertama kali di adakan di Pesantren Bina Insani ini di ikuti secara antusias jamaah Khu luat dari berbagai tempat seperti Kecamatan Aek Bilah,Kecamatan Angkola Barat,Kota Padang Sidempuan ,Paluta dan Batang Toru.
Riduan Rambe sebagai pengelola Pesantren mengatakan, “Saya sangat bersyukur dan berterimakasih Suluk yang di adakan di Pesantren kita ini sukses. ini memberi saya inspirasi dan tekad untuk kembali mengadakan Suluk di Pesantren Bina Insani tahun 2023 nanti dan seterusnya kalau Ridhoi, katanya (Kamis 29 Des 2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mursyidin Khalifah Umar Dgr.Guru yang berasal dari Kecamatan Tantom mewakili Mursyidin Khalifah Muda Sir Guru Tarekat Naqsabandiyah dari Sumbar dan Mursyidin Kalimaddin Dgr dari Padang Sidempuan mengatakan, di Desa Sontang,Kecamatan Padang Gelugur,Kabupaten Pasaman Timur Sumbar kami rutin membimbing para jamaah melakukan Suluk 2 (dua) kali dalam setahun yang diikuti jamaah jamaah dari berbagai Daerah.
Tapi karena adanya permintaan dari Bapak Riduan dan jamaah Khuluat dari Daerah ini, maka untuk pertama kali di Pesantren Bina Insani ini Kita adakan Suluk.Alhamdulillah,atas Izin Allah dan bantuan berbagai pihak, niat dan kehendak para jamaah Khuluat bisa kita lakukan dan berlangsung lancar.
“Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan) dalam kaitannya dengan Agama Islam dan Sufisme, kata Suluk berarti Menempuh Jalan (spiritual) untuk menuju Allah SWT.
Menempuh Jalan Suluk mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melakukan aturan- aturan Eksoteris Agama Islam (Syariat) sekaligus aturan Esoteris (Hakikat).
Bersuluk juga mencakup Hasrat untuk mengenal diri, Memahami esensi kehidupan, Pencarian Tuhan dan Pencarian kebenaran sejati (Illahiyyah) melalui penempuh diri seumur hidup dengan melakukan syari’at lahiriyah sekaligus syariat Bhatiniyah yang mencakup kesucian hati untuk mengenal Diri dan Tuhan LilRobbil Al-Amin.
Lebih lanjut Mursyidin Khalifah Umar Dgr mengatakan, “Ketika Kita mengikuti Suluk, berarti kita berusaha memperbaiki Ahklak, mensucikan Amal dan menjernihkan Pengetahuan. Suluk merupakan Aktivitas rutin dalam memakmurkan lahir dan bathin. Segenap kesibukan Hamba hanya di tujukan untuk Sang Rabbi. Ia selalu disibukkan dengan usaha menjernihkan hati sebagai persiapan untuk sampai pada -NYA (Wusul).
Jadi intinya, Suluk merupakan usaha mendekatkan diri pada Sang Pencipta dengan mensucikan diri dari Prilaku yang tidak benar selama ini.
Alhamdulillah, kami sangat senang dan bersyukur mudah – mudahan Suluk seperti ini bisa kita lakukan di lain waktu, tempat atau wilayah lain dan jamaah yang lebih banyak dan berkah, katanya.(Ali Yusron Dgr/Lia)