Subulussalam Agaranews.com – Cerita singkat pengalaman mengajar anak-anak mengaji di TPA Cinta Karya, pada tahun 2008 saya (Ustadzah Nur Yaqin) di ajak panitia TPA untuk dipercayakan mengajar ilmu agama kepda anak-anak yang ada di Desa Muara Batu-batu, Kota Subulussalam. Disana saya mengajar di tiga dusun, Dusun Mulai, Dusun Karunia dan Dusun Rahmat. Dari tempat tinggalnya di Aceh Singkil, ia menempuh 55km perjalanan untuk mengajar di Desa Muara Batu-batu sebagaimana amanah dari keuchik (kepala desa) setempat dan Alhamdulillah Sekarang sudah menetap di kampong tersebut tidak harus lagi pulang pergi ke Aceh Singkil, Minggu (16/01/22).
Pada awalnya Saya mengajar, santri disana mencapai 160-an santri dengan tenaga mengajar hanya seorang diri. Sampai pada saat ini satri yang aktif mencapai 110 orang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, sudah hampir 14 tahun saya mengabdi mengajar ana-anak mengaji, supaya mereka paham betul tentang agama. Biarpun gaji tidak seberapa, semangat mengajar ini terus saya lakukan demi ilmu yang saya miliki ini dapat dipelajari oleh anak-anak. Mengajar mengaji telah menjadi darah daging Saya sekarang, sudah tidak dapat dipisahkan lagi,” Ucap Nur.
Karena kegigihan beliau, kegiatan belajar mengaji di Desa Muara Batu-batu tak pernah berhenti. Sekalipun beliau sakit, bahkan santri-santriwatinya yang akan mengajarkan ke yang lain. Begitu semangatnya mereka.
Terimakasih beliau ucapkan kepada lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sudah memberikan santunan kepada guru-guru ngaji sepertinya.
“Semoga Allah membalas semua kebaikan ini. Aamiin,” tutup beliau terharu.
Korlap Aceh (Syahbudin Padang)