Jateng – agaraanews.com ./agaratv Bansos PKH / BPNT sudah lama di salurkan ke masyarakat bahkan dengan adanya hal tersebut juga menjadi kecemburuan di masyarakat betapa tidak pada waktu pendataan semua di data tetapi waktu penyaluran hasilnya suguh “wow” kebayakan penerima bansos masih ada hubungan dengan perangkat ataupun ada hubungan keluarga teman pendamping.
Tiap bulan penerima bansos berlimang sembako dan berlimang uang dengan tidak mengindahkan kanan kiri yang tidak dapat seakan dapat warisan abadi..
Usut punya usut ..team media mengawasi dan menelusuri hal yang janggal pada penerima bansos ternyata benar banyak oknum oknum penyeleweng bansos .rumah bagus hidup mapan dapatkan bansos orang miskin yang sampai gubug repot tidak dapat bansos.
Sampai kami mengelus dada ada beberapa yang benar benar miskin semula dapat bansos PKH dan bansos bpnt setelah anaknya lulus sekolah di cabut .sedangkan sama sama dapat bansos rumah mewah harta melimpah anaknya sama lulus tapi bansos tetap dapat keduanya. Inilah oknum oknum penyalur dan pendata bansos yang harus di tertibkan.
Seolah olah para pihak dinas sosial MELEGALKAN HAL TERSEBUT KARNA SAMPAI SAAT INI BANYAK ADUAN JUGA TIDAK ADA TINDAKAN HANYA DI TAMPUNG.
Kami berharap dengan menteri yang baru ibu Risma bisa membrantas oknum oknum mafia bansos .karna besar anggaran yang di luncurkan untuk rakyat miskin banyak yang di selewengkan atau salah sasaran.
Apalagi di masa covid 19 ini ada bansos Dana desa,bansos propinsi ,maupun pusat dan program lain .hanya orang orang tertentu yang bisa menikmati dan kadang yg membutuhkan terlewati seolah olah uang bansos dipergunakan untuk politik kelas bawah .
Pernah ada oknu. Pendamping saat ditanya masalah tersebut dengan santainya menjawab” aku gak kenal wonge ,aku nak Ra kenal Ra tak Wei” kayak uang warisan nenek ya.
Semua warga negara Indonesia berharap adanya keadilan dan pemerataan jangan adanya bansos menjadi kecemburuan sosial yang berdampak gesrut di masyarakat
Red- Hanjateng,team kreatif jateng