Agara News Kutacane jumat 11/6/2021. 27 Desa di Kecamatan Darul Hasanan Kabupaten Aceh Tenggars lakukan Reboisasi hutan dan lahan di kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Gunung Leuser .
Melalui kerja sama Desa dengan Balai Pembibitan Sei Wampu Sumatera Utara sebagai pihak peyedia Bibit Kata Hayadun Camat Darul Hasanah kepada sejumlah media di depan kantornya disela sela pembangian 50 000 bibit kepada 27 Desa dari 28 Desa yang ada di wilayah kerjanya kecuali Desa Kuning Abadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan alam, supaya terhindar dari erosi saat musim penghujan. Sebab daerah khusus wilayah kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara merupakan daerah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang rentan mengalami erosi akibat tidak ada tanaman keras sebagai penyangga hutan wilayah yang juga sebagai daerah serapan sumber Air.
Untuk menghindari erosi maka harus ada solusi, solusinya tidak lain yakni harus menanam bibit tanaman keras sebagai penyangga, supaya tidak terjadi erosi lagi kendatipun di musim hujan.
Untuk mengantisipasi terjadinya erosi saat musim hujan di wilayah kecamatan tersebut sebanyak 27 desa tahun 2021 ini membuat program mengajukan proposal ke pihak Balai Pembibitan Sei Wampu dan Alhamdulillah pihak Balai Pembibitan Sei Wampu memberikan kepercayaan untuk menyalurkan sejumlah bibit tanaman keras kepada pihak desa setempat.
Bibit tanaman keras yang di salurkan tersebut 50 ribu batang dengan jenis bibit durian, alpokat, Pete, asam dan terimbesi serta berbagai macam jenis bibit lainnya. Hal tersebut disampaikan Camat Kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara, Hayadun Sp kepada media inikemarin di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan wilayah kecamatan Darul Hasanah merupakan di diami oleh penduduk yang berada di bawah kaki gunung Leuser Aceh Tenggara yakni wilayah TNGL terkadang kerap terjadi erosi artinya wajib di tanami pohon tua sebagai penyangga. Sebut Hayadun Sp
Dan saat ini 50 ribuan bibit sudah di salurkan kepada 27 desa di kecamatan Darul Hasanah Aceh Tenggara.
Saya berharap kepada masyarakat yang sudah menerima bibit itu wajib untuk di tanam, karena daerah kita khususnya kawasan TNGL rentan terhadap erosi saat musim hujan.
( Kasirin Sekedang).