Gayo Lues, Aceh | Baitul Mal Kabupaten Gayo Lues kembali memberikan bantuan Sanitasi dan Sarana Air Bersih secara sombolis kepada 55 KK Kampung Tetingi, Kecamatan Blangpegayon.
Penyerahan bantuan itu dihadiri Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani, Ketua Baitul Mal Gayo Lues Teuku Kamsah, perwakilan Baitul Mal Provinsi Aceh, Camat Blangpegayon Wahidin Porang dan Kadis Perkim.
Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Sani secara langsung menyerahkan 55 unit bantuan Sanitasi dan Sarana Air Bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani, meminta Kepada Baitul Mal Gayo Lues untuk membentuk Baitul Mal di kampung -Kampung. Hal tersebut disampaikan pada, Kamis, (6/01/2021), di Menasah Kampung setempat.
H. Said Sani mengatakan, selama ini sumber Baitul Mal berasal dari Zakat Infak dan Sedekah. Zakat yang diterima dari gaji PNS. Zakat tersebut dibagikan kepada masyarakat yang wajib menerima sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut syariat Islam.
“Zakat masyarakat yang dapat dikumpulkan hanya dari Hadil Panen Padi padahal zakat di desa banyak sumbernya seperti dari Hasil Panen Sere, jagung, Cabe dan Hasil Produksi pertanian lainya. Selain dibidang pertanian zakat juga dapat digali pada dibidang perternakan,” kata Said Sani.
Dengan dibentukanya Baitul Mal di Kampung dapat menyalurkan zakat kepada masyarakat yang wajib menerimanya. Dengan zakat akan membantu pengentasan kemiskinan. Seperti yang dilakukan oleh Baitul Mal Aceh danabyang dibantukan pembuatan Sanitasi dan Air bersih kepada masyarakat merupakan dana hasil zakat Infak dan Sedekah.
Ketua Baitul Mal Kabupaten Gayo Lues, Teuku Kamsah menyebutkan, Tujuan Bantuan Pembuatan Sanitasi dan Air Bersih kepada masyarakat yang ada di hulu sungai untuk mengurangi pencemaran pada hulu sungai. Sesuai dengan arahan Bupati dan wakil Bupati agar sanitasi dibangun kepada masyarakat yang ada di hulu sungai khusus masyarakat yang belum memiliki MCK di rumah.
Dengan adanya sanitasi bantuan diharapkan masyarakat tidak lagi BAB ke sungai. Karena sungai ini sebagai sumber air bersih masyarakat banyak khususnya masyarakat yang ada di hilir sungai. Selain itu diharapkan agar sanitasi yang dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik.
Perwakilan Baitul Mal Aceh Teuku Rizki Aulia mengatakan, bantuan ini juga bertujuan untuk merubah kebiasaan masyarakat BAB ke sungai Dan kedua untuk memutus mata rantai kemiskinan dimana Aceh salah satu daerah termiskin di Indonesia. Indikatornya MCK, Masih banyak masyarakat Aceh khsusunya pedalaman yang tidak memiliki MCK.
Pengulu Kampung Tetinggi mengucapkan, terimah kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Sanitasi dan air bersih. (*)