Agara news com Kepahiang Bengkulu // Program Nasional untuk penaggulangan stunting di daerah maka Kabupaten Dinas BKKBN Kepahiang pun melaksanakan kegiatan tersebut
Terkhusus Desa Tebing Penyamun Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang pada hari Selasa 18 Juli 2023 langsung turun ke lokasi rumah penduduk yang diduga berdampak stunting
Dalam acara audit kasus stunting di hadiri langsung dari Kantor BKKBN di dampingi Tim Medis, dr. Juriani Rajagukguk, Camat Tebat Karai, Renal Saputra dan Kades Mahril Anhari dan juga para pegawai Kecamatan , Puskesmas serta seluruh jajaran Perangkat Desa, BPD Tebing Penyamun
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Renal Saputra selaku Camat Tebat Karai mengatakan, untuk pencegahan angka stunting di Kecamatan Tebat Karai maka pihak Kecamatan bersama tim langsung turun ke lapangan atau ke rumah penduduk yang mana terdampak pada kesehatan yang tidak baik sehingga kuat dugaan terkena stunting. Pada hari juga kami memberikan obat untuk pencegahan penyakit pada masyarakat yang mana dikondisikan ibu Dharma wanita Kabupaten Kepahiang membawa sebanyak 500 butir telur, hal ini untuk diberikan pada masyarakat terutama pada masyarakat yang kurang bisa menjaga kesehatan, katanya.
dr Juhriani Rajagukguk atau yang sering di sapa dr Rini menyampaikan dari pantauan kami tim Desa Tebing Penyamun memang ada salah satu balita yang berdampak stunting yang berumur 3,5 tahun dan dari lahirnya yang beratnya cuma 2 700 gram waktu lahirnya di RSU Kabupaten Kepahiang.
Juga anak ini susah makan ini harus penuh peranan orang tua untuk memberikan makanan pada anak tersebut diutamakan makanan berprotein agar supaya anak ini bisa berangsur normal kedepannya, kata dr.Rini pada kru AgaraNews.com.
Kepala Desa Tebing Penyamun, Mahril Anhari mengajak masyarakat agar menjaga kesehatan dan menkonsumsi makan yang berprotein supaya desa kita bisa terhindar dari penyakit stunting. Pada bulan Pebruari 2023 desa kita terhitung 12 anak yang diduga kuat terdampak stunting hingga kini hanya 4 keluarga lagi yang masih tetap kita awasi, ujarnya.
Dari 4 warga itu juga hanya 1 warga yang perlu diadakan pemeriksaan secara intensif dan 3 keluarga sudah kita berikan makan yang berprotein tinggi dan juga diberikan minuman susu utuk kesehatan pada masyarakat yang notabene kurang mampu.
Stunting juga bisa kita atasi pertama dengan menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanannya yang berprotein dan juga setiap ada Posyandu selalu diberikan penyuluhan pada ibu – ibu untuk menerapkan kebersihan di rumah masing-masing.
Dampak stunting ini juga bisa berawal dari menikah usia dini sehingga masa kehamilan ibu mudah sangat rentan terkena stunting. Untuk itu kami dari perangkat desa tidak akan memberikan rekomendasi pada KUA atau NA untuk menikahkan masyarakat yang masih belum cukup umur, dengan hal tersebut akan bisa mengurangi pernikahan usia dini, tutup Kades Tebing Penyamun ( Dank Amrel)