Kutacane, Agara News come. Dalam pembukaan Musyawarah Desa Pedesi kecamatan Bambel Aceh Tenggara, sebut ketua Bpk, desa setempat Wahidin
Desky, mengharapkan agar dalam musyawarah benar-benar adanya, Demikian katanya pada pembukaannya itu,di Balai desa Pedesi setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya dalam keterangan sekdes desa, Tamrin Desky memaparkan dana desa Pedesi kecamatan Aceh Tenggara,jum’at, malam Sabtu. (13/11)2020.hadir sebagai perpajangan kades Pedesi Hermansyah itu bahwa
dari selamanya ini, dan dari sebelumnya, hingga selanjutnya ada juga pembayaran BLT tidak terbayar sebelumnya yang telah di sepakati, dan penjaga Covid 19, sebutnya, serta dana pengajuan kecamat,bpm,hingga Danramil serta inspektorat, katanya, semua telah terbayar,pungkas sekdes Pedesi tersebut, dan dari keterangan ini kondisi keuangan desa Pedesi kec.bambel Aceh Tenggara jadi minus, tambah sekdes,kepada masyarakat setempat, karena beban utang di bayarkan pada tahun lalu, sebutnya paska pergantian bendahara desa kembali ke pihak saudara kades setempat lagi, dan hanya berganti orang.tambah warga.
Sementara itu dalam musyawarah desa Pedesi, terjadi tanya jawab panas terkait anggaran tahun muda-mudi tahun 2019,
Sehingga uang tahun 2020 menutupinya, kata masyarakat, sehingga terjadi rapat dengar pendapat, panas,akibat dana di tahun anggaran 2019 dan sebelumnya banyak terkaper,seperti beasiswa ke ugl, yakni tidak terbayar sebelumnya, namun pada catatan pengeluaran ada, dan begitu juga tahun sebelumnya kata warga saat debat rdf nada kecewa bercampur panas itu hingga penyemprotan Covid dulu tak di bayarkan tambah kombet, bahkan di thn anggaran 2017 untuk isentif pengawas proyek sebelumnya dibuat, namun tidak diberikan gaji/isentifnya juga sebut warga.
Selanjutnya kades Pedesi dalam rdf, akui kejadian kelalain di mohon di maafkan,tegas kades, sedangkan tokoh masyarakat Haddin desky, dalam komentarnya tidak mungkin minus anggaran tahun 2020,tentunya kebijakan kades itu mana, paparnya,karena tempo dulu semua ada anggarannya,dan ada dananya, tambahnya.
Wakil BPK Bahrin Desky dalam rdf nya semua adanya benarnya baik untuk akibat bajir bandang alas,tetap ada dana anggarannya, dan masalahnya anggaran tahun 2020, kok beko galian c masuk lagi dengan dalih ke kades setempat, ujar warga itu bagaimana minusnya bagaimana?, semantara beko masuk lagi di kali alas di masukkan kades kata, kombet sesuai konfirmasinya kepada pihak beko sebutnya, sedangkan posisi desa selalu terancam banjir Das kali Alas setempat, akibat ulah para oknum warga desa itu.
Selanjutnya dalam kesimpulan di putus sekdes dana desa Pedesi di kemanakan dari tahun Anggaran tahun 2020 itu, akibat minus dari tahun sebelumnya jadi mangkrak, sehingga keputusan musyawarah terpaksa di ikuti warga dengan keputasan rdf bersama meski dana sangat minim sekali, walau hati warga selalu ternoda akibat dari atas pihak ranah hukum tidak berpihak kepada rakyat lagi… ?
Tokoh muda yayo juga berkomentar masuk pertanyaannya terkait dana terpinjamkan ke warga desa lain rdf jadi ribut masuk keluarga ibu kades dari pihak wanita hingga perang mulut, main tunjuk tangan karena ketajaman keras pertanyaan si yayoi ini, namun inilah gambaran demokrasi desa setempat, ketika di keritik keras penguasa sekeliling nya tak kuasa dan tak rela menerima, keritikan warga sehingga keluar kata -kata tidak beretika berakhlak dan percuma mengaji di setiap malam tapi tidak di amalkan,jelas warga,dan oleh karena kalau dana untuk Agama serta pengajian mesjid warga tidak keberatan sepanjang di sampaikan ke mustahaknya dan rinciannya di setiap bulan nya kata tokoh musyawarah desa setempat,yang berakhir perang mulut, memalukan.(tim).