Tulang Bawang, Agaranews.com // //Berbagai upaya pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui beberapa program telah direalisasikan. Namun hal tersebut seperti nya hanya di jadikan ajang korupsi oleh oknum Kepala Sekolah (Kelompok Bermain) KB Harapan Bunda.
Salah satunya di KB Harapan Bunda, yang berada di kampung karya Bhakti, Kecamatan Meuraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang, yang dipimpin oleh oknum Ks yang Akrab disapa Muji Asih, diduga kuat Dana Bantuan Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) atau Kelompok Bermain Anak (KB) yang jumlahnya sangat fantastis tidak direalisasikan dengan transparan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan tersebut bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi siswa dengan besaran Rp 600.000 per anak sekali dalam setahun, untuk meringankan beban orang tua murid.Dengan meliputi sejumlah komponen yakni ; penerimaan peserta didik baru, pelaksanaan Administrasi kegiatan satuan pendidikan, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana prasarana, penyelenggaraan kegiatan kesehatan,gizi dan pembayaran honor.
Namun program dana penyelenggaraan tersebut justru diduga disalahgunakan, untuk kepentingan pribadi.
Menurut keterangan masyarakat setempat, salah satu orang tua siswa saat dipertanyakan wartawan media ini, pihaknya mengaku baru tau ada dana bantuan BOP untuk meringankan beban orang tua murid.
“Baru ini tahu ada batuan (BOP) dari pemerintah untuk Sekolah TK/Paud/KB, Kalau enggak abang bilang kami enggak mungkin tau,” terangnya.
Sejumlah orang tua murid yang tidak bersedia namanya disebut dengan keterangan sama mengungkapkan bahwa mereka sudah dibebani biaya SPP setiap perbulannya.
Bukan itu saja, masih keterangan orang tua murid saat mendaftarkan anaknya juga dibebankan biaya pendaftaran, padahal semua itu sudah di biayai oleh BOP.
Ditempat lokasi KB Harapan Bunda beberapa Waktu yang lalau, orang tua yang sedang menunggu anaknya pulang ketika disambangi wartawan, mengaku tidak pernah mengetahui ada Dana Bantuan Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang dikucurkan oleh Pemerintah . Bahkan orang tua murid mengungkapkan anak mereka tidak pernah diberi asupan gizi, sebagaimana disebutkan dalam Juknis BOP.
Sementara, pengelola (Kepala) KB Harapan Bunda, Muji Asih, ketika hendak dikonfirmasi kembali ,tiga hari berturut-turut disambangi ke lokasi aktivitas KB Harapan Bunda salah satu guru menyampaikan Kepala KB Bu Asih sedang tidak ada di tempat.
Demi melengkapi pemberitaan informasi yang berimbang, namun terkesan berupaya menghindari wartawan, meski nomor kontak 0852-6977-XXXX pribadinya dihubungi beberapa kali dengan kondisi aktif. Namun Muji Asih terkesan cuek hingga berita ini diterbitkan. BERSAMBUNG. (Darsani)