KUDUS|AGARANEWS.COM protes yang berkepanjangan Para peserta ujian CAT seleksi perangakat desa di beberapa desa di kabupaten Kudus masih terus bergema .
Karna apa yang telah di lalui selama ini dinilai dalam seleksi calon perangkat desa sangat kental dengan KKN mulai dari pendaftaran sampai adanya dugaan pengondisian calon pemenang peserta untuk bisa menduduki kursi yang diperebutkan .
Hal itu akhirnyamereka sadari setelah rentetan demi rentetan mulai dari pendaftaran sampai tes berjalan banyak kejanggalan . Dan yang paling menyolok adalah ada yang tidak hadir dalam CAT mendapatkan nilai unggul dan kedua adanya nilai hasil keluaran skorsing pertama dan kedua berubah ubah dan mengarah kepada calon jago oknum oknum yang berkepentingan.sehingga terjadilah gejolak ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut salah satu peserta yang rapat koordinasi yang membahas kejanggalan ini mengatakan ” saya sudah curiga dengan hal ini kami curiga dari awal sampai selesai tes keluar hasil yang berubah ubah sehingga kami menempuh jalur keterbukaan publik dan menuntut keadilan di pemerintah daerah .serta kami tidak habis pikir kok bisanya universitas ternama bisa jadi pesuruh para oknum oknum yang terlibat pengondisian jago pemenangan calon perangkat . Sangat disayangkan ” tuturnya
Kami akan wujudkan protes kami kepada semua unsur yang terlibat dalam pengisian perangkat ini dari mulai sanggahan sampai dengan pembuatan spanduk kekecewaan kami terhadap aparatur pemerintahan dan penyelenggara sudah siap tapi belum kami pasang.
Yang saya heran kok bisanya perbub dibuat dan dirancang dengan sungguh sungguh kok malah pada di langgar.
jangan sampai pembodohan publik ini terjadi berlarut larut saatnya generasi muda yang baru merubah menset nuansa KKN dengan nuansa yang jujur adil dan merata tanpa KKN .
Adapun di luar sana banyak muncul bentukan bentukan dari para calon peserta yang sudah diuntungkan mempertahankan hasil ini tidak masalah . Kami pun juga punya hak untuk memperjuangkan hak hak kami sebagai peserta dan. Sebagai warga kudus dan warga negara Indonesia pada umumnya.
Pembodohan pembodohan publik yang terjadi bila terus di lakukan tanpa adanya pemberantasan maka sia sia lah para pahlawan kita dulu dalam berjuang, karna bangsa sudah lepas dari penjajahan bangsa lain malah di tindas dan di jajah oleh bangsa sendiri. Saatnya kita berbenah dan beradap
Dan tidak akan berdosa besar bila kita berjuang untuk kebenaran dan keadilan karna kecurangan kecurangan yang terjadi bisa dibenahi dan akan menjadi kabar baik bagi seluruh masyarakat kabupaten Kudus dan bangsa Indonesia pada umumnya bila pelaksanaan ini diulang dan ditata sistemnya kembali sehingga praktek praktek pengondisian untuk kecurangan bisa berkurang.dan apabila ada yang menyatakan hasil ini bagus dan tidak bisa diulang maka jelas rencana untuk pembodohan publik jelas jelas terbuka . Karna kalau memang peserta benar benar bisa mengerjakan dan pandai maka akan tetap lolos dalam ujian.
Negara ini negara demokrasi bukan negara koloni . Dan buat apa praktek praktek pemenangan untuk calon dukungannya.toh mending Ndak usah ada lawongan langsung di tunjuk Ndak ada tes dari pada menyelenggarakan semacam perekrutan tapi hanya dijadikan formalitas atau kiasan semata.
Reporter: Sutrisno,spat ,mcun
Sumber: liputan khusus
Edito: Hnds