Asahan / Agaaranews.com,
Jalan Lintas Sigura-Gura semakin hari semakin susah untuk dilalui, bagi pengguna jalan yang menggunakan kenderaan roda Dua atau Empat, harus extra hati- hati kerena sepanjang jalan tersebut banyak lubang- lubang yang dalam.
Ditambah lagi beberapa hari belakangan ini curah hujan begitu lebat dan dalam waktu yang tidak sebentar mengakibatkan badan Jalan digenangi Air selayaknya Danau buatan. Hal ini mengakibatkan kerusakan jalan semakin parah dan lubang-lubang yang telah ada semakin dalam dan telah beberapa kali Mobil pengangkut buah Sawit terperosok dan mengakibatkan macet total.
Sama halnya dengan kejadian Kamis malam ketika hujan deras sehingga jalan tidak dapat lagi dilihat mana yang bagus dan yang berlubang, mengakibatkan Satu unit mobil Cold Disel yang mengangkut buah Sawit dengan muatan yang berat. Kejadian ini di Aek Songsongan Kecamatan aek Songsongan Kabupaten Asahan, tepatnya di depan Musolla Polsek Bandar Pulau, sehingga mengakibatkan macet total.
Kejadian yang sama juga kerap terjadi di lokasi yang sama, bahkan ada angkuta buah Sawit yang mengalami patah Per atau patah Asa mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang tidak dapat dielakkan. Namun atas kejadian dan kejadian yang terjadi kepada pengguna jalan belum ada kelihatan tanda-tanda jalan Lintas Sigura-Gura ini diperbaiki, walaupun telah banyak sorotan dari beberapa kalangan masyarakat bahkan tokoh Masyarakat setempat.
Efendi Marpaung salah seorang penggiat LSM di Kabupaten Asahan yang berdomisili di Aek Songsongan kepada Agaaranews mengatakan, dengan telah berulang kalinya kejadian buruk yang mengakibatkan kemacetan sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Asahan melakukan tindakan. Jangan menunggu dan menunggu sampai ada korban jiwa, ataupun sampai Jalan Lintas Sigura- Gura ini putus total.
Yang menjadi pertanyaan siapakah yang bertanggung jawab atas kehancuran jalan ini, kita ketahui bahwasanya kerusakan ini penyebab yang terbesar dikarenakan adanya Projek pembangunan PLTA Asahan 3. Saya bisa pastikan sebelum dimulainya Projek Asahan 3 ini antara Pemerintah Cq PUPR telah ada kesepakatan dengan pihak Asahan 3, tentang dampak dari pekerjaan Projek PLTA tersebut. Kenapa sampai detik ini tidak ada yang memperdulikan tentang dampak lingkungan yang disebabkan kegiatan Projek tersebut, tutur Efendy seakan bertanya.
Pemerintah Cq PUPR Propinsi jangan seakan tidak mengetahui permasalan yang sangat pelik ini, sementara warga masyarakat sekitar Kecamatan Aek Songsongan, Kec. Pulo Rakyat dan Kec. Bandar Pulau khususnya termasuk yang terkena dampak, diam saja tanpa melakukan aksi sehingga Pemerintah cuwek dan acuh. Jangan dianggap diamnya warga setempat itu bodoh atau takut melakukan aksi, sekali warga nantinya bergerak maka akan susah untuk mengatasinya, ini harus dapat dipertimbangkan, tutur Efendi tegas.(Agara/R. Ginting)