Calang, Agaranews.com – Penampakan Kapal Asing dari Pelabuhan China di Laut Calang,
Kapal Asing bernama MW. NEW LUCKY II dengan nomor voyage CA2011 dari pelabuhan Fuzhou, Mawei, China masih bertahan di Laut Calang, Aceh Jaya.
Informasi yang berhasil dihimpun, Kapal Cargo pengangkut ribuan ton tiang pancang milik PLTU Nagan Raya serta membawa sebanyak 18 Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Asing (WNA) sejak tanggal 28 Maret hingga saat ini, Rabu (8/4/2020) tidak bisa merapat atau bersandar di Pelabuhan Calang, Aceh Jaya karena tidak diizinkan oleh pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak keagenan kapal sudah pernah mengirimkan surat permohonan izin sandar kapal dan izin bongkar muat di pelabuhan Calang dengan nomor: 023/EXT/MPG/2020 yang ditandatangani oleh Vice General Manager PT. Meulaboh Power Generation pada tanggal 31 Maret 2020 yang ditujukan kepada Bupati Aceh Jaya.
Namun, Bupati Aceh Jaya juga sudah mengeluarkan surat balasan dan tetap melarang bersandar dan bongkar muat tiang pancang di Pelabuhan Calang, Aceh Jaya pada tanggal 03 April 2020 dengan nomor: 360/573/2020 dengan alasan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 di Aceh Jaya.
Larangan masuknya kapal asing juga sudah sesuai dengan imbauan Gubernur Aceh nomor: 440/5162 tanggal 19 Maret 2020 perihal imbauan poin 2 huruf g. Serta Surat Bupati Aceh Jaya nomor: 061/468/2020 tanggal 26 Maret 2020 perihal Larangan bersandar dan bongkar muat di Pelabuhan dan Surat Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan Kelas III Calang nomor: UM.003/01/01/UPP.CLG-2020 tanggal 26 Maret 2020 perihal penundaan sementara pelayanan terhadap kapal-kapal Asing di Pelabuhan Calang.
Bupati Aceh Jaya, T.Irfan TB yang dijumpai tim awak media membenarkan jika pihaknya melarang masuknya untuk sementara waktu WNA serta aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Calang dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di Aceh Jaya.
“Iya, dalam rangka mencegah penularan COVID-19 sampai dengan saat ini menunda seluruh aktivitas bongkar muat untuk sementara waktu di Pelabuhan Calang,” ungkap Irfan TB
Namun, lanjutnya, keputusan itu hanya bersifat sementara hingga sampai dengan adanya atau dikeluarkan instruksi dari pemerintah pusat.
“Untuk sementara, kita tunda dulu hingga adanya instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat, kecuali pemenuhan logistik kebutuhan pokok masyarakat baru diizinkan,” pungkas Irfan TB.
Sementara itu, Syahbandar Pelabuhan Calang, melalui Pejabat Pembuat Komitmen Pelabuhan Calang, Azwana Amru Harahap mengungkapkan alasan Pihak kapal MV. New Lucky Il berbendera Majuro dengan nomor voyage CA2011 dari pelabuhan Fuzhou, Mawei, China ingin bersandar di pelabuhan Calang
“Pihak Agen kapal Pihak kapal MV. New Lucky Il kembali melayangkan surat permohonan izin bersandar kepada pihak Syahbandar,” ujar Amru saat di konfirmasi
Amru menjelaskan, dalam surat Permohonan Sandar untuk suplai air tawar dengan nomor: 063/TRL-CLG/IV/2020 yang ditujukan kepada kepala Kantor UPP Calang pada tanggal 7 April 2020 menjelaskan agar kapal dapat melakukan pengisian air tawar dikarenakan persediaan air di atas kapal tidak mencukupi lagi untuk kebutuhan harian kru kapal.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Eddy Nur selaku Kepala Cabang PT. Tirta Radja Lines yang tembusannya disampaikan juga kepada Bupati Aceh Jaya berjanji jika pihaknya selaku Agent atas kapal MV. New Lucky Il tidak akan melakukan kegiatan pembongkaran dan kru kapal tidak akan turun dari kapal sebelum ada persetujuan dari pihak terkait untuk menghindari kekhawatiran masyarakat dari wabah virus COVID-19.
“Suratnya sudah kita terima, namun kita juga belum bisa ambil keputusan karena harus disampaikan dulu kepimpinan serta koordinasi lagi dengan pihak Pemkab,” terang Amru.
Selain kehabisan air tawar, lanjut Amru, stok pangan mereka juga sudah menipis, apalagi mereka sudah hampir sebulan di dalam kapal.
“Ya wajar stok pangan dan air tawar mereka habis, karena dari China ke sini aja udah memakan waktu 14 hari, tambah di sini lagi udah 12 hari,” ungkap Amru.
Jika mendesak, tambah Amru, mungkin untuk kebutuhan pangan bisa di antar menggunakan boat ke kapal.
“kalau kebutuhan airport tawar tidak bisa kita antar,” pungkas Reporter. (Junadi IB)