Kolonel M Din di Mata Bawahannya Jenderal Djamin Ginting, Keras Mendidik, Perhatian, dan Menyiapkan Orang Besar di Masa Depan

admin

- Redaksi

Rabu, 31 Agustus 2022 - 09:26 WIB

40288 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ACEH TENGAH, AGARA NEWS | Pusat Kajian Kebudayan Gayo mengadakan kegiatan Bincang “Sosok, Peran, dan Perjuangan Kolonel Muhammad Din Masa Agresi Militer Belanda (1946-1949)” secara daring melalui Zoom Meeting. Muhammad Din merupakan kolonel pertama di Sumatera yang berasal dari Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Bincang tersebut menghadirkan sejarawan sekaligus akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Johan Wahyudi, M.Hum. dan Uwin Bahramsyah, cucu Kolonel Muhammad Din.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bincang “Sosok, Peran, dan Perjuangan Kolonel Muhammad Din Masa Agresi Militer Belanda (1946-1949)” Pusat Kajian Kebudayaan Gayo turut mengungkap bagaimana Kolonel Muhammad Din di mata bawahannya. “Sumber kesaksian yang ditulis dari dua buku memoar yang ditulis oleh mantan bawahan Kolonel Muhammad Din. Pertama, Jenderal Djamin Ginting, yang jadi nama jalan dari Medan ke Beras Tagi. Djamin Ginting sudah ditasbihkan menjadi pahlawan nasional tahun 2014. Djamin Ginting adalah bawahan dari Kolonel Muhammad Din. Muridnya sudah bergelar pahlawan nasional, gurunya belum. Ini mesti jadi perhatian kita bersamam,” kata Johan Wahyudi, Jumat malam (26/8/2022).

Diungkapkan Johan, Kolonel M. Din sangat keras mendidik Djamin Ginting. Bahkan, dalam satu kesempatan, pernah menempeleng Djamin Ginting. “Sangat keras ke bawahan-bawahannya. Meskipun keras, tapi bisa mendidik jadi orang di masa depan. Seperti Djamin Ginting, siapa yang berani meragukan keberanian dan kiprahnya. Karena garis sejarah tidak berpihak kepada Djamin Ginting, sehingga tidak dekat Orde Baru. Diasingkan ke Canada dan meninggal di sana sebagai Duta Besar RI untuk Canada. Djamin Ginting menulis buku “Bukit Kadir.” Dalam memoarnya disebutkan sosok Muhammad Din sosok yang tegas dan keras mendidik serta sangat perhatian terhadap anak buahnya,” aku Johan.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 10/ Pantan Cuaca Lakukan Komsos Dengan Warga Binaan

Di samping Djamin Ginting, juga ada Jenderal Maraden Panggabean. “Satu lagi, saya kira sangat dengan Orde Baru, yaitu Jenderal Maraden Panggabean. Maraden Panggabean merupakan anak didik Kolonel Muhammad Din. Dia merupakan anak buah atau prajurit kepercayaan M. Din yang ditugaskan dalam sejumlah operasi, terutama ketika era Medan Area. Dalam memoarnya, mengakui pola kepemimpinan keras M. Din sangat berpengaruh dalam dirinya. Akibatnya, ketika membentuk barisan sendiri, itu terpancar bagaimana pola kepemimpinan, bagaimana mengatur pasukan,” tutur Johan.

Dari serpihan-serpihan kisah kecil itu, tegas Johan, bisa dirangkai, bahwa usaha dan kontribusi M Din untuk memerdekakan bangsanya sangat besar. “Memang, ini pekerjaan besar. Kita menukil satu per satu ingatan para tokoh bangsa tentang tokoh yang terlupakan ini. Jadi, M. Din adalah guru bagi orang-orang besar, seperti Djamin Ginting, Maraden Panggabean, bahkan punya jasa besar terhadap Syamun Gaharu,” sebutnya.

Nama Syamaun Gaharu tentu sudah sangat tenar di Banda Aceh, salah satu pejuang republik. “Biasanya, beliau ini disandingkan dengan Tengku Hamid Azwar, seorang saudara kaya yang menjadikan Gedung Sarinah Jakarta. Syamaun Gaharu secara kepangkatan memang di atas Kolonel M Din. Akan tetapi, dalam memoarnya pernah cerita, ada satu fase dia tidak dipercayai lagi di Banda Aceh, sehingga Syamaun Gaharu melakukan perjananan panjang melewati Aceh Barat, berganti kendaraan dengan kapal laut, sehingga sampai ke wilayah Sibolga,” kata Johan.

Dilanjutkannya, di Sibolga, dia ingin memulihkan namanya, bahwa dia juga ikut berjuang. Di Sibolga banyak juga anak buah Kolonel M. Din, sekitar 1946 atau 1947. “Dia datang ke Ferdinand Lumban Tobing, seorang dokter Batak dan sudah diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Di hadapan Ferdinand Lumban Tobing, dia tidak dapat sesuatu yang memuaskan hatinya. Mungkin, ini bisa kita terjemahkan dengan bantuan. Karena sudah sangat lelah, capek dikejar-kejar sesama orang Aceh sendiri, hingga akhirnya sampai di salah satu petinggi penting pasukan Batak di Sibolga, tapi tidak mendapat respon yang diharapkan,” cerita Johan.
Setelah itu, sambungnya, lewat beberapa pasukan yang mengantar Syamaun Gaharu, akhirnya diantar ke kediaman Kolonel Muhammad Din. “Di sinilah diakui Syamaun Gaharu bahwa perlakukan M. Din itu sangat hangat. Bahkan, mau memfasilitasi Syamaun Gaharu ke Medan. Salah satunya, dengan memerintahkan, meminjamkan kendaraan, Jeep, berikut supirnya, yang berada di bawah komandonya. Syamaun Gaharu naik mobil kesatuan M Din sampai ke Medan. Syamaun Gaharu mengakui bahwa hal tersebut adalah jasa besar. Di Medan, dia bertemu dengan orang-orang penting dan posisinya dipulihkan. Kemudian, Syamaun Gaharu menjadi sosok yang kita kenal seperti sekarang,” beber Johan.

Baca Juga :  Polisi Temukan 1 Hektare Ladang Ganja di Terangun, Pemilik Kebun Ditangkap

Bincang “Sosok, Peran, dan Perjuangan Kolonel Muhammad Din Masa Agresi Militer Belanda (1946-1949) Pusat Kajian Kebudayaan Gayo dimoderatori Yusradi Usman al-Gayoni dan merupakan kegiatan ke-28 selama lima bulan, 28 Maret-28 Agustus 2022. Mengenang dan mengenalkan perjuangan pejuang bangsa sekaligus dalam rangka mengisi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, Pusat Kajian Kebudayaan Gayo menginisiasi perbincangan yang membahas perjuangan pejuang-pejuang dari Gayo dalam melawan kolonial dan memperjuangkan sekaligus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Berita Terkait

Satreskrim Polres Gayo Lues Berhasil Amankan Empat Pelaku Perjudian
Kapolres Gayo Lues, Wakapolres, dan PJU Polres Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H/2024 M Bersama Personel
Suasana Libur Lebaran, Babinsa Koramil 06/Tripe Jaya Pantau Obyek Wisata Guna Terjaganya Kondusifitas Wilayah
Putra/Putri Tribrata Gayo Lues (PPTGL) Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Melakukan Pembagian Takjil Kepada Masyarakat
Proyek Peningkatan Struktur Jalan Kedah – Kongbur Diduga Asal Jadi
Satbinmas Polres Gayo Lues Gelar Apel Binkorpolsus dengan Personel UPTD KPH V Gayo Lues
Cegah Tindak Pidana Penyalahgunaan BBM, Kapolsek Kutapanjang Berikan Imbauan Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ 2024 M
Anggota DPRK Gayo Lues Minta Segera Diperbaiki Jika Tidak Sesuai Akan Dibahas Dirapat Dewan

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

Prajurit Kodim 0206/Dairi Tunjukkan Kemahiran Membangun Kantor Koramil Parbuluan

Jumat, 26 April 2024 - 14:37 WIB

Pemuda /Pemudi Muslim Karo Merindukan Figur Gubernur Sumatera Utara Lima Tahun Mendatang, Seperti Sosok Musa Rajekshah Alias Ijeck

Jumat, 26 April 2024 - 14:30 WIB

Penyerahan Barang Bukti Hasil Galdup, Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Kepada Bea Cukai Atambua Di PLBN Wini

Jumat, 26 April 2024 - 14:27 WIB

Masyarakat Menyebutnya Bapak Kesehatan TNI : Julukan Tim Medis Satgas Yonif 111/KB Di Perbatasan Papua Selatan

Jumat, 26 April 2024 - 14:23 WIB

Minta Meneg Evaluasi Kinerja Kakanwil Kemenag Sumut, Ketua GP Ansor Kirimkan Dumas Resmi

Jumat, 26 April 2024 - 14:12 WIB

Lapas Siborong-borong-Polres Taput Tingkatkan Kolaborasi

Jumat, 26 April 2024 - 11:54 WIB

Sebanyak 145 Calon Lulus Verifikasi Rikmin Panitia Pembantu Penerimaan Bintara Gelombang II TA 2024 Polres Sergai

Jumat, 26 April 2024 - 11:51 WIB

Polres Tebingtinggi Laksanakan Patroli Bersinggungan di Perbatasan Wilayah Antisipasi Kriminalitas

Berita Terbaru