Masyarakat Pendalaman Aceh Barat, Sejak Indonesia Merdeka Butuh Jalan Diaspal

Hidayat Desky

- Redaksi

Minggu, 7 Maret 2021 - 23:06 WIB

40616 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Barat Agaranews.com -Masyarakat meminta Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat dan (DPRA) Provinsi Aceh mengusulkan alokasi dana otonomi khusus (otsus) 2021 untuk pembangunan jalan dan jembatan di pedalaman.

“Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sangat kami harapkan, Empat gampong tersebut yaitu Gampong Seuradeuk, Lubok Panyang, Alue Empeuk dan Alue Bilie. Kondisi jalan disana saat ini masih tanah akibatnya menyulitkan aktivitas warga. Keuchik Seuradeuk, Khariaman mengatakan kondisi jalan berlumpur apalagi jika turun hujan jalan akan sangat sulit dilalui. “Sekitar 8 kilometer lagi yang belum diaspal. Jika ada orang sakit yang ingin melintas kami terpaksa harus ramai-ramai turun untuk menarik kendaraan yang terjebak,” terang Khariaman saat dikonfirmasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementar itu Sulaiman (45) Masyarakat Gampomg yang sama meminta Pihak eksekutif dan Legislatif kabupaten Aceh Barat agar mengusulkan rencana alokasi dana otsus 2021 untuk pembangunan jalan aspal menghubungkan Kecamatan Sungai Mas –Woyla timur, lintasan itu memiliki lebih empat desa yang belum tersentuh aspal sejak Indonesia merdeka.

Namun, kata Sulaiman, pihak legislatif dan eksekutif masih belum menggusulkan anggaran untuk jalan itu, dengan dalih untuk pemerataan dan pembangunan infrastruktur tidak menumpuk pada kecamatan tertentu, masyarakat sangat berharap pihak legislatif dan eksikutif tidak hanya menilai dari atas meja.

Baca Juga :  Memperkuat Hubungan Dengan Masyarakat, Pos Aplal Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Mencoba Kain Adat

“Sejak Indonesia merdeka, daerah kami belum pernah tersentuh aspal sedikit pun, parahnya, jika sedang kondisi hujan, maka jalan sangat licin dan batu yang berserakan yang sangat sulit dilalui kendaraan. Jika ada orang sakit, terpaksa digendong dan mobil didorong Rame-rame bila melewati jalan rusak dikawasan perbukitan yang penuhterjal,”keluhnya.

Apabila jalan penghubung antar duan kecamatan itu, berhasil dibangun pada tahun 2021, maka tidak ada lagi kawasan pedalaman yang terisolir di Aceh Barat, jalan tersebut bisa digunakan untuk tujuan dari desa menuju jalan nasional Meulaboh – Tangse dan Meulaboh-Banda Aceh

Masyarakat juga menyatakan kecewa karena dibatalkan rencana pembangunan jembatan gantung untuk menghubungkan dua desa di Kecamatan woyla timur, yakni Gampong Seuradeuk dan menuju sungai mas, sebab hingga kini belum tersedia jembatan untuk masyarakat menyebrangi sungai tersebut.

“Selama ini masyarakat harus melintasi dengan menyebrangi sungai itupun menanti saat air sungai surut. Bukan kah ini bagian desa terisolir yang mestinya segera dibangun,”tegas Sulaiman.
Hal Senada juga disampaikan Camat Woyla Timur, War Johan, menambahkan, pembangunan jalan penghubung Kecamatan Sungai Mas dan Woyla timur itu merupakan harapan rakyat pedalaman dan sudah lama diperjuangkan dan baru rencana dilaksanakan pada 2021 sudah di usulkan dalam Musrembang tingkat kecamatan beberapa bulan yang lalu.’ungkapnya

Baca Juga :  Mohon Perhatian Polres Karo Pungli Marak Di Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa Semangat Gunung

Johan, menyampaikan, pada 2017 diakui ada pembangunan jalan aspal sepanjang 700 meter dari sungai mas dan rencananya jalan penghubung dua kecamatan tersebut akan dikerjakan sampai tuntas dan dilanjutkan pembangunan untuk konektivitas menggunakan dana otsus 2019 tetapih itu juga gagal.

Kegagalan itu menurut Johan akiban kondisi jalan yang belum layak untuk di Aspal, masih membutuhkan untuk pengerasan. Insya ALLAH Pada tahun ini bakal di Aspal jalan itu.

“Saya pikir hal yang wajar ketika masyarakat hari ini menyatakan kekecewaaannya kepada pemerintah yang belum menganggarkan anggaran untuk pembangunan jalan penghubung kawasan mereka yang sudah menjadi hajat hidup orang banyak dan sudah lama dinanti,”tutupnya.’(Raja)

Berita Terkait

Gandeng Tiga Partner Bisnis Lokal, Nusantara Star Connect Atasi Kesenjangan Digital Daerah 3T Sumatra Utara Dengan Internet VSAT Starling 
Dandim 0207/Simalungun Hadiri Perayaan Paskah Okuimene Pemerintah Kabupaten Simalungun Bersama Forkopimda Dan Masyarakat Tahun 2024
Babinsa 17/Wonosegoro Kodim 0724/ Boyolali Selalu Hadir dan Menyumbangkan Darahnya
Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios
Ubah Lahan Kosong Menjadi Produktif, Langkah Kreatif Kodim 0801/Pacitan Melalui Budidaya Ikan Lele
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 16/TK Ajar Pendidikan Jasmani Kepada Siswa Perbatasan
MTQ Ke-56 Kabupaten Tapanuli Selatan Dibuka, Lombakan 14 Cabang
Jum’at Berkah : Korem 031/Wira Bima Bagikan Makan Siang Gratis Bagi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 06:26 WIB

Gandeng Tiga Partner Bisnis Lokal, Nusantara Star Connect Atasi Kesenjangan Digital Daerah 3T Sumatra Utara Dengan Internet VSAT Starling 

Sabtu, 27 April 2024 - 01:08 WIB

Dandim 0207/Simalungun Hadiri Perayaan Paskah Okuimene Pemerintah Kabupaten Simalungun Bersama Forkopimda Dan Masyarakat Tahun 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 00:22 WIB

Babinsa 17/Wonosegoro Kodim 0724/ Boyolali Selalu Hadir dan Menyumbangkan Darahnya

Sabtu, 27 April 2024 - 00:17 WIB

Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios

Sabtu, 27 April 2024 - 00:14 WIB

Ubah Lahan Kosong Menjadi Produktif, Langkah Kreatif Kodim 0801/Pacitan Melalui Budidaya Ikan Lele

Sabtu, 27 April 2024 - 00:05 WIB

MTQ Ke-56 Kabupaten Tapanuli Selatan Dibuka, Lombakan 14 Cabang

Jumat, 26 April 2024 - 21:34 WIB

Jum’at Berkah : Korem 031/Wira Bima Bagikan Makan Siang Gratis Bagi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar

Jumat, 26 April 2024 - 21:23 WIB

Pangkoarmada I Pantau Keamanan Pelayaran Laut Natuna

Berita Terbaru

HEADLINE

Pantau Persediaan sembako, Babinsa Sidak Kios

Sabtu, 27 Apr 2024 - 00:17 WIB