Lhoksukon – Agaranews.com – Di sela – sela kunjungan kerjanya (kunker) ke Aceh, Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyempatkan diri untuk mengunjungi satuan kerja (Satker) yang terimbas banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Jumat (11/12/20).
Menag Fachrul Razi bersama Kakanwil Kemenag Aceh Dr. Iqbal S.Ag, MA, meninjau MIN 14 Aceh Utara, salah satu Satker yang terdampak banjir di akhir Tahun 2020 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menag dan rombongan bertolak dari Kota Lhokseumawe menuju Kabupaten Aceh Utara usai Sholat Jumat di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe.
Berdasarkan amatan agaaranews.com, banjir yang sempat merendam madrasah setempat beberapa waktu lalu, kini mulai surut, dan meninggalkan lumpur tebal yang mengotori lantai dan halaman Madrasah.Dalam kunjungannya ke MIN 14, Menteri Agama Republik Indonesia juga menyerahkan bantuan sebesar 80 juta rupiah yang diterima langsung oleh Kakankemenag Aceh Utara H. Salamina, MA.
Bantuan tersebut bersumber dari keluarga besar Kemenag Aceh dan Kemenag RI yang diperuntukkan bagi Satker di bawah Kemenag Aceh Utara yang terimbas banjir.Di hadapan Kakanwil Kemenag Aceh dan Kakankemenag Aceh Utara, Menteri Agama Fachrul Razi berpesan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin bantuan yang kita berikan ini. Kita berharap tidak ada lagi banjir di masa yang akan datang,” kata Facrul Razi.
Kakankemenag Aceh Utara H. Salamina, MA, mengucapkan terimakasih kepada Menag RI atas bantuan yang diberikan.”Bantuan ini sangat berarti bagi MIN 14 Aceh Utara. Kami menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama Bapak Fachrul Razi yang sudah datang ke sini untuk menyerahkan bantuan,” katanya.
Sementara itu Kepala MIN 14 Aceh Utara Zulkifli, S.Pd, pada kesempatan tersebut mengungkapkan, sangat bersyukur dan berterimakasih atas kehadiran Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal (Purn) Fachrul Razi di Aceh Utara khususnya MIN 14, dan berharap agar gedung MIN 14 ini bisa dibangun berlantai dua agar terhindar dari ancaman banjir setiap tahunnya.
“Harapan kami, agar gedung MIN 14 ini yang sudah dibangun sejak lama sekitar tahun 1981, semoga ada perhatian dari semua pihak untuk di bangun dua lantai supaya kejadian banjir seperti ini tidak terulang lagi setiap tahunnya” harap Zulkifli.Kepala MIN 14 Aceh Utara menjelaskan, puncak banjir melanda Aceh Utara pada Minggu 6 Desember 2020. Akibat banjir, aktivitas masyarakat di Kabupaten Aceh Utara lumpuh total.
“Ketinggian banjir yang melanda MIN 14 Aceh Utara saat itu mencapai hampir satu meter lebih. Seluruh bangunan dan ruang kelas terendam banjir, dan berdasarkan pengalaman kami, banjir kali ini lebih parah daripada banjir yang sebelumnya pernah terjadi pada Tahun 2014 dan 2017,” tutupnya. (Murhaban)
Reporter.Raja…