Aceh Singkil Agaranews.com – Pasangan suami istri (Pasutri) Banu dan Neneng warga perumahan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil terpaksa kehilangan buah hatinya, Selasa 07 Juni 2022 Lalu akibat pelayanan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Singkil kurang maksimal.
Padahal Pasutri tersebut berharap untuk kesembuhan bayinya sehingga mereka membawa bayi yang sakitnya kejang itu ke Puskesmas untuk perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah tiba di Puskesmas Singkil, Pasutri tersebut merasa pelayanan pengobatan terhadap bayinya kurang maksimal, bahkan mereka kecewa terkait pelayanan kepada pasien darurat
Bahkan Dokter yang piket dimalam itupun tidak mau datang, hanya mengandalkan telepon dari perawat (medis) untuk pemberian obat kepada pasien.
“Para perawat (medis) di puskesmas itu kurang cepat melayani pasien yang sedang darurat, bahkan Dokter yang piket tidak mau datang untuk memeriksa anak saya pada hal jam masih 23.00 WIB dan kenapa mengandalkan telepon kepada perawat (medis) untuk pemberian obat”. kata Banu, ayah bayi tersebut. Kamis, (09/06/2022).
“Dalam kondisi kecewa, kami dan panik serta cemas akan keselamatan anak kami ini, sehingga kami membawa anak kami pulang ke rumah dan meminumkan obat dari Puskesmas Singkil kepada anak kami,”
Banu menambahkan “Kondisinya semakin parah, bahkan anak kami tersebut kesulitan bernapas dan keluar darah dari hidungnya, sehingga kami membawa anak kami ke rumah Dokter di tempat lain,” tuturnya
“Namun sayang, anak kami yang berusia Empat Puluh hari tersebut belum sempat di obati intensif oleh Dokter di tempat lain itu, sehingga anak kami itu meninggal dunia,”
Sementara itu awak media ini mencoba menghubungi Kepala Puskesmas (Kapus) Singkil dr Yuna via watshapnya terkait Pelayanan di Puskesmas Singkil Kurang Maksimal, sehingga menyebabkan seorang bayi Meninggal atau kehilangan nyawanya belum ada jawaban hingga berita ini di terbitkan (SBY)