Kutacane Agara News Kamis 28/10/2021.
Oknum Kepalasekolah SMA Negeri 1 Lawe Alas Aceh Tenggara disinyalir telah mengambil aset sekolah berupa seng bekas, pengambilan aset (seng) tersebut tidak berdasarkan musyawarah dengan pihak komite sekolah maupun dengan para dewan guru demikian informasi di teruma dari sumber yang layak di percaya Kamis 28/10.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber media ini menjelaskan bahwa sebelumnya seng tersebut merupakan hasil pembongkaran beberapa bangunan sekolah. Karena sekolah SMA Negeri 1 Lawe Alas tahun 2021 ini mendapat proyek rehab gedung sekolah sumber anggaran DAK 2021 ini.
Namun Oknum Kepsek dengan sengaja menguasai beberapa kontruksi aset bekas tersebut diantara seng, kontruksi kayu di bawa oknum Kepsek ke rumahnya untuk keperluan pribadi. tuding Sumber ini.
Seharusnya semua aset bekas tersebut harus di musyawarah kan terlebih dahulu dengan pihak komite sekolah serta dengan dewan guru melalui Berita Acara (BA) per hitungan barang aset bekas sekolah, yang di lakukan oleh pihak aset Pemerintah Aceh. Akan tetapi hal ini tidak dilaksanakan oleh oknum Kepsek, malah membawa seng dan kayu-kayu bekas tersebut tidak dengan musyawarah.
Sedangkan menurut sumber ini bahwa adapun jumlah seng yang di bawa oknum Kepsek SMA negeri 1 Lawe Alas tersebut sekitar 2000 (dua ribu) lembar.
Terkait hal tersebut Kepsek SMA negeri 1 Lawe Alas Aceh Tenggara, Wiyanto saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp dan telp Rabu (28/10/21) belum memberikan keterangan secara detail. Kendatipun pesan WhatsApp sudah terbaca.
Menanggapi apa yang sudah dilakukan oleh oknum Kepsek tersebut, Fajri Gegoh salah seorang pegiat Lsm di Aceh Tenggara sangat menyayangkan sikap oknum Kepsek. Seharusnya seorang kepala sekolah harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat dan kepada dewan guru selaku bawahan nya. Saya minta kepada Kacabdis Pendidikan Agara untuk secepatnya bisa menindak perbuatan oknum Kepsek tersebut. Karena seluruh aset sekolah tidak bisa di kuasai secara pribadi tapi harus melalui proses lelang yang resmi.(*)
ini sangat ironis, dia tidak mencerminkan kepribadian seseorang guru sebagai pendidik. Jelas ya. (Kasirin Sekedang)