Blangpidie, Agaranews.Com – Keluarga pasien Zaki Firnanda ( 9 ), yang meninggal keluhkan buruknya pelayanan Puskesmas Manggeng. Karena anaknya yang di bawa ke Puskesmas Manggeng, tak mendapatkan pelayanan yang baik sehingga anak tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Teuku Pekan, Abdya.
Kepada awak media Agaranews.com Kamis (28/1/2021) sore dalam wawancara, Salman (45) perwakilan keluarga menceritakan bagaimana yang dialami oleh pasien dan keluarga sejak masuk rumah sakit Puskesmas Manggeng. Hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anak saya sakit dengan gejala sesak nafas lalu di bawa ke rumah sakit Puskesmas Manggeng, sampai disana memang ada diperiksa sama Dokter namun menyuruh untuk dirujuk ke RSU Teuku Pekan. Lalu petugas puskesmas menyuruh saya membuat rujukan agar bisa diantar dengan mobil Ambulance tapi agak lama, lalu menganjurkan saya untuk membawa anak saya dengan mobil lain. Karena panik tidak tau apa yang harus saya lakukan dengan keadaan anak saya yang sudah kritis akhirnya saya telpon saudara saya namanya herman untuk membantu mengantarkan anak saya ke RSU Teuku Pekan.
Sesampai di RSU Teuku Pekan, saya bawa ke IGD petugas rumah sakit mengatakan anak saya udah kritis dengan badan yang sudah membiru. Langsung di ambil tindakan cepat dengan sempat bertanya, anak saya di bawa dari rumah atau dari puskesmas. Kenapa tidak di pakaikan oksigen dan tidak mengunakan Ambulance saya jawab tidak tau karena saya panik dan tidak paham.
“Kami sudah menerima kepergian anak saya, saya hanya kecewa dengan penangganan medisnya karena tidak sesuai dengan harapan yang saya inginkan. Tapi pihak keluarga meminta kepada Pihak Puskesmas Manggeng agar jangan ada lagi kejadian seperti ini terulang kembali kepada pasien lainnya”, tandasnya.
Mengutip dari Anteroaceh.com. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya), Safliati M.Kes angkat bicara terkait kasus dugaan penelantaran pasien gangguan pernafasan di Puskesmas Manggeng yang berujung kematian. Safliati mengatakan tindakan teledor yang dilakukan oleh petugas puskesmas itu karena mengizinkan pasien dirujuk ke RSUTP Abdya bukan menggunakan mobil ambulance.
“Sebenarnya kalau pelayanan kita sudah berikan, apalagi pasien kita ini merupakan pasien rutin berobat di Puskesmas kita, jadi keteledoran kita membiarkan pasien dirujuk ke RSUTP Abdya menggunakan mobil pribadi bukan dengan mobil ambulan kita Puskesmas,” ungkapnya Rabu (27/1/2021).
Safliati mengaku, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Puskesmas Manggeng setelah mendapatkan informasi adanya pasien meninggal dunia usai tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari petugas Puskesmas. “Kemarin setelah kita juga sudah turun ke Puskesmas, dan kita tetap memberikan pembinaan kepada petugas agar kedepannya tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama,” pungkasnya.
Adek…..