Kutacane,Agaranews | Masriadi Djadil.SP mengatakan kepada wartawan Aagara News di Natam kami menerima kedatangan Nova Irianyah Sebagai PLT Gubernur di lokasi Natam, 20 Januari 2020. Allah sudah mengundang beliau keA itu pun dia tidak mau hadir pungkas jadil. Kalo ada pun wacana untuk pemekaran Provinsi kami tidak mau bergabung dengan Pak Nova untuk berjuang, ujarnya.
Bencana banjir bandang tahun 2018 di beberapa titik di Aceh Tenggara diantaranya di desa Natam baru Kecamatan Badar, desa Pulonas dan Kutacane Lama Kuta Ujung Darul Hasanah, Mamas Tanjung, sebutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masriadi Djadil,SP menambahkan Tidak seriusnya Aceh dalam membantu dan meringankan beban hidup korban Banjir, sudah terlihat sejak awal, dimana Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sama sekali tidak mengunjungi dan melihat para demonstran di lokasi bencana secara langsung. Bantuan makanan alakadarnya yang diberikan pemerintah Provinsi sama sekali dirasakan tidak mencukupi bila dilihat dari sisi kerugian yang diderita masyarakat korban bencana. Kami menganggap bantuan tersebut lebih merupakan penghinaan dan pelecehan bagi masyarakat Agara, katanya.
Masriadi Djadil,SP menegaskan Dengan demikian kami menilai sikap Saudara Nova Iriansyah dalam melakukan kunker Aceh Tenggara tidak mencerminkan sebagai PLT Gubernur, masyarakat meminta Nova Iriansyah melihat situasi musibah banjir di Natam Nova Plt Gubernur itu malah acuh dan menutup kaca mobilmua. Ketidak pedulian Nova atas bencana alam di Agara pada tahun 2018-2019 kami nilai sebagai bentuk ketidak peduliannya atas segala persoalan Rakyat Aceh. Demikian saudara Nova Iriansyah sama sekali tidak pantas menduduki kursi Plt Gubernur Aceh. Dengan demikian secara tegas kami nyatakan agar saudara Nova Iriansyah dengan legowo mundur dari jabatannya selaku Plt. Gubernur Aceh, jelas Masriadi Djadil,SP.
Jadil manambahakan mungkin Ketua DPRA pak Dahlan bisa melihat kami dan bisa hadir di tengah masyarakat agara pada tahun 2020 ini.(BM)