Asahan-AgaraNews.com//
Proyek drainase Dusun VII senilai 229 juta lebih bersumber dari Dana Desa, Desa Sengon Sari Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan diduga menjadi Proyek oknum Kades dan para perangkatnya.
Hal ini berdasarkan keterangan ketua BPD Misdi kepada wartawan saat dikonfirmasi via selulernya sabtu, (6/5/2023) mengatakan, proyek itu dikerjakan oleh 5 orang tenaga kerja. Pelaksanaan pekerja itu kita memberdayakan 5 orang tenaga kerja, lama pekerjaan 1 bulan”. jawabnya dari sambungan teleponnya
Namun beliau mengaku tidak tahu menahu berapa upah pekerja, dan pekerjaan itu setahu saya dibayar sistem harian kerja. Terkait adanya dua orang Kepala Dusun dan perangkat desa yang ikut bekerja pada proyek itu beliau membantahnya, mereka di sana hanya sebagai pengawas dan tidak di gaji.
Saya tidak tahu berapa upah para pekerja , keberadaan kepala dusun dan perangkat desa di lokasi sifatnya hanya mengawasi, dan mereka tidak di gaji”. ujarnya singkat.
Pernyataan ketua BPD dibantah oleh salah seorang warga dusun VII berinisial Sut, 46 yang mengatakan, bohong itu bang, saat pekerjaan saya setiap harinya melewati jalan ini mengiring ternak untuk digembalakan di kebun,dan Setiap hari saya lihat pak Mul Kadus tiga dan Sal Kadus tujuh ikut bekerja, bukan mengawasi.
Dan waktu pekerjaan juga tidak sampai 1 bulan, lebih gampangnya hitung sendiri saja, kita puasa selama satu bulan mereka bekerja pada awal puasa, pertengahan puasa pekerjaan sudah selesai” ujar Sut bersemangat.
Masih menurut Sut, proyek ini nilainya 229 juta, kost untuk pekerja biasanya 20 sd 35% dari nilai proyek. Beliau mengasumsikan kost untuk pekerja 25% =57juta. 5 x 150rb x 30 = 22,5 Juta
” jika benar ini dikerjakan 30 hari artinya untuk biaya pekerja 22,5jt. Sisanya dikemanakan tuturnya sembari bertanya. Saya berharap instansi terkait untuk melakukan tindakan, karena ini uang rakyat , yang bener ajalah, drainase seperti itu 600ribu/meternya.” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Negara- Pembaharuan Nasional (LSM PENJARA-PN) Muhammad Yusup Harahap saat dikonfirmasi mengaku prihatin dengan pekerjaan drainase yang menggunakan dana desa itu, dan pihaknya juga akan membuat laporan temuan ini ke APH.
” Kami dan kita semua tentunya sangat prihatin dengan temuan ini, kami juga sudah melakukan investigasi di lapangan, memang hasilnya sangat memprihatinkan. Sebab para pekerja dalam prakteknya hanya mempoles sedemikian rupa agar kelihatan bagus di bagian luar. Kami sudah pegang dokumen pekerjaan dari nol seperti apa, jadi kita tahu persis mutunya” ucapnya sambil berlalu. (Agara/ R. /Sudiro Perabowo).